Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Dinosaurus Berwajah Bulldog di Gurun Sahara

Kompas.com - 16/06/2022, 10:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, tim ahli paleontologi Mesir dan Amerika menemukan fosil tulang belakang milik spesies dinosaurus abelisaurid pemakan daging yang baru dideskripsikan, dan disebut berwajah bulldog. 

Dari penemuan fosil dinosaurus di Gurun Sahara ini, menunjukkan bahwa dinosaurus berbahaya baru saja ditambahkan dalam daftar kelompok predator besar lain. 

Fosil tulang yang ditemukan di Formasi Bahariya, sebuah situs fosil terkenal di Gurun Sahara Mesir itu merupakan dinosaurus kelompok bipedal (berjalan dengan dua kaki) dan merupakan karnivora yang hidup selama Zaman Kapur (periode 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).

Dikutip dari Live Science, Rabu (15/6/2022) seperti abelisaurid lainnya, dinosaurus yang baru ditemukan ini memiliki moncong pendek seperti bulldog.

Namun terlepas dari penampilannya yang ganas, karnivora ini ternyata bukanlah bos terbesar dan paling jahat di tempat tinggalnya.

Baca juga: Dinosaurus Pemakan Daging Terbesar di Eropa Ditemukan di Inggris

"Kami 99 persen yakin bahwa, tak seperti beberapa kerabatnya, abelisaurid ini tak berada di puncak rantai makanannya," kata Mattew Lamanna, paleontolog di Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh dan salah satu peneliti yang menemukan dinosaurus berwajah bulldog di Gurun Sahara ini. 

Lebih lanjut, meski ia bersama timnya hanya menemukan satu tulang, mereka dapat segera mengidentifikasi fosil tersebut sebegai vertebrata abelisaurid berdasarkan struktur khas yang disebut epipophyses.

"Itu adalah multisuku kata yang pada dasarnya berarti 'bagian yang lengket di kiri atas dan kanan atas tulang belakang," kata Lamanna.

Abelisaurid ini adalah dinosaurus pertama dari jenisnya yang ditemukan di situs Formasi Bahariya.

Setelah menjalankan analisis morfologi tulang berbasis komputer tim menyimpulkan bahwa itu miliki spesies yang sebelumnya tak diketahui.

Peneliti pun belum memberi nama ilmiah pada dinosaurus berwajah bulldog di Gurun Sahara temuan mereka.

Baca juga: Apakah Dinosaurus Punya Pusar? Ini Jawabannya

Lebih lanjut, abelisaurid agak mirip dengan dinosaurus predator Tyrannosaurus rex dengan lengan yang lebih kuat.

Mereka menjelajahi Belahan Bumi Selatan dari pertengahan periode Jurassic sekitar 170 juta tahun yang lalu, sampai akhirnya asteroid Chicxulub memusnahkan mereka.

Abelisaurid yang paling terkenal adalah Carnotaurus bertanduk yang panjangnya mencapai 7,6 meter.

Sementara peneliti menduga abelisaurid, dinosaurus berwajah bulldog yang baru ditemukan lebih kecil dari Carnotaurus, kemungkinan hanya mencapai 5 hingga 6 meter saja.

Formasi Bahariya sebelumnya merupakan rumah bagi kehidupan prasejarah yang kaya akan predator.

 

Baca juga: Dinosaurus Berdarah Panas atau Dingin? Studi Baru Akhirnya Menjawab

Rawa bakau yang dulunya luas ini menampung banyak spesies ikan, kura-kura, ular, dan dinosaurus.

Dan abelisaurid itu diperkirakan hidup berdampingan dengan predator besar lain seperti Carcharodontosaurus, Bahariasaurus, dan Spinosaurus.

"Menemukan begitu banyak predator besar yang hidup bersama dalam satu ekosistem jarang terjadi. Tapi bagaimana pun lingkungan tersebut berhasil mendukung kehidupan pemangsa besar itu," tambah Lamanna.

Fosil dinosaurus berwajah bulldog yang baru dideskripsikan ini kemudian disimpan dalam koleksi permanen Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura di Mesir.

Di masa depan, Lamanna dan timnya berencana untuk kembali ke Formasi Bahariya dan mencari lebih banyak tulang abelisaurid.

Temuan dinosaurus berwajah bulldog di Gurun Sahara ini telah dipublikasikan pada 8 Juni di jurnal Royal Society Opern Science.

Baca juga: Bagaimana Kepunahan Dinosaurus Mengubah Evolusi Tanaman, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com