Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Sebuah Mimpi, dari Mimpi Gigi Copot hingga Selingkuh

Kompas.com - 15/06/2022, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Mimpi selalu disebut sebagai bunga tidur, tetapi tidak sedikit yang juga bertanya-tanya apakah mimpi yang terjadi dalam tidur itu memiliki sebuah arti terhadap kehidupan nyata.

Dalam mesin pencarian Google, ramai orang mencari arti mimpi, dari arti mimpi gigi copot, arti mimpi ular, mimpi togel hingga arti mimpi selingkuh.

Setiap dari kita pasti pernah bermimpi mengenai sesuatu yang jelas dan bisa diingat, tetapi kadang kita juga bermimpi mengenai sesuatu yang sangat abstrak dan tidak jelas sama sekali.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada kita ketika bermimpi, dan mengapa kita bermimpi?

Melihat mimpi dari sisi sains, ada banyak sekali teori yang dijelaskan oleh para ahli mengenai makna mimpi seperti dilansir dari Healthline edisi 18 Juli 2021.

1. Mimpi pertanda keinginan bawah sadar

Teori pertama yakni dikemukakan oleh Psikolog Sigmund Freud. Bapak psikolog ini banyak berbicara tentang mimpi.

Freud menyebutkan bahwa mimpi itu membantu melindungi seseorang untuk bangin lebih awal ketika ada cahaya atau suara yang mengganggu tidur mereka. Selain itu, Freud juga percaya bahwa mimpi menunjuk pada keinginan yang terpendam pada diri kita.

Baca juga: Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Parkinson, Studi Ini Jelaskan

Otak Anda yang sedang tidur menciptakan apa yang disebutnya sebagai "mimpi termanifestasi" dari potongan gambar, pengalaman, dan kenangan sehari-hari.

Mimpi nyata menyederhanakan, mengatur ulang, dan menutupi "mimpi laten", atau keinginan Anda yang tertekan dan tidak disadari.

Dengan kata lain, mimpi nyata menggunakan berbagai simbol dan gambar aneh atau tidak biassa untuk menyembunyikan mimpi laten, atau apa yang sebenarnya Anda impikan.

2. Mimpi sebagai penggambaran diri

Hampir sama seperti Teori Freud, Carl Jung juga percaya bahwa sebuah mimpi memiliki makna.

Jung berfokus pada arketipe, atau pola tertentu, yang muncul secara simbolis dari mimpi, sehingga dalam teorinya ini ia meyakini bahwa mimpi dapat membantu menjelaskan kejadian sehari-hari dan menyeimbangkan aspek diri Anda yang belum Anda sadari.

Ia pun memberikan contoh dalam teori kompensasi yang dimaksudnya ini.

Mimpi sebagai penggambaran diri dicontohkan, Anda memiliki hubungan yang sederhana dan kuat bersama pasangan Anda.

Baca juga: Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Mimpi Sendiri? Sains Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com