Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2022, 16:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comMasokis adalah kelainan seksual dimana seseorang senang jika disiksa atau merasakan sakit ketika berhubungan seksual. Masokis merupakan bentuk dari parafilia dan penderitanya melakukannya untuk mencapai kepuasan seksual.

Terminasi masokis berasal dari nama orang Austria, Chevalier Leopold von Sacher-Masoch. Dia banyak menulis tentang kepuasan yang ia dapatkan ketika dia dipukuli dan disiksa.

Praktik masokis erat kaitannya dengan sadisme. Sadisme adalah orang yang senang menyiksa pasangannya dan menemukan kesenangan dibaliknya. Kedua perilaku ini juga dikenal dengan sadomakisme.

Beberapa bentuk masokis mungkin dilakukan dalam hubungan seksual yang sehat, misalnya dengan menggunakan kain yang lembut untuk mengikat tangan dan pukulan yang tidak menyakitkan pasangannya. Jika terjadi dengan persetujuan pasangan, tidak bisa digolongkan sebagai sadomakisme.

Bentuk lain masokis

Dilansir dari MSD Manuals, terdapat subtipe dari masokis, yaitu asfiksiofilia. Asfiksiofilia adalah bentuk masokis yang lebih parah. Penderita masokis subtipe asfiksiofilia biasanya mengizinkan pasangannya untuk mencekik atau membekap dirinya.

Mereka meyakini menurunnya oksigen pada otak akan membuat orgasme menjadi kesenangan tersendiri. Padahal, praktik ini sangat berbahaya dan berisiko menimbulkan kerusakan otak bahkan kematian.

Ciri-ciri penderita masokis

Penderita masokis biasanya tidak hanya menunjukkan kelainan perilaku dalam hubungan seksual, namun juga dalam perilaku sehari-hari. Dilansir dari The Awareness Centre, contoh kepribadian yang sering ditemukan pada penderita masokis adalah perilaku menyiksa diri sendiri, misalnya bekerja hingga kelelahan.

Selain itu, penderita masokis biasanya selalu merasa tidak disayang dan dihargai sekitar, sehingga selalu berusaha melalukan sesuatu lebih agar dihargai.

Baca juga: 15 Jenis Kekerasan Seksual Menurut Komnas Perempuan

Apakah penderita masokis bisa disembuhkan?

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk menyembuhkan perilaku menyimpang ini.

  • Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Berkonsultasi dengan tenaga ahli bisa membantu penderita mencari penyebab munculnya perilaku ini. Kebanyakan perilaku ini muncul akibat trauma menerima perlakuan yang serupa atau sebagai bentuk akibat ketidakpuasan dalam hubungan seksual.
  • Berdamai dengan diri. Jika penderita mengalami trauma di masa lalu, maka penting penderita ini untuk berdamai dengan traumanya.
  • Mengontrol kecemasan. Seseorang yang memiliki perilaku masokis biasanya dalam kesehariannya sering merasa depresi dan mengalami kecemasan. Dengan mengontrol kecemasan, biasanya keinginan untuk disiksa akan berkurang.

Masokis merupakan suatu kelainan perilaku yang berbahaya baik untuk dirinya sendiri dan bisa mengganggu hubungannya dengan pasangan dan orang sekitar. Jika Anda menderita masokis atau ada orang di dekat Anda yang menderita perilaku ini, bantulah mereka untuk mengontrol dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com