Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Efek Rumah Kaca hingga Cara Menguranginya

Kompas.com - Diperbarui 02/06/2022, 14:05 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas-gas di atmosfer Bumi memerangkap panas matahari.

Mekanisme efek rumah kaca yang normal sebenarnya sangat diperlukan bagi kehidupan di Bumi karena proses ini membuat Bumi jauh lebih hangat daripada tanpa atmosfer. 

Efek rumah kaca merupakan salah satu hal yang membuat Bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.

Bagaimana cara kerja efek rumah kaca?

Dilansir dari Climate Kids NASA, sesuai dengan namanya, efek rumah kaca bekerja selayaknya rumah kaca.

Rumah kaca adalah bangunan dengan dinding kaca dan atap kaca. 

Baca juga: Kenapa Matahari Tenggelam? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Rumah kaca digunakan untuk menanam tanaman, seperti tomat dan bunga-bunga tropis.

Di dalam rumah kaca akan tetap hangat, bahkan selama musim dingin. 

Di siang hari, sinar Matahari menyinari rumah kaca dan menghangatkan tanaman serta udara di dalamnya. 

Pada malam hari, di luar lebih dingin, tetapi di dalam rumah kaca tetap hangat. Itu karena dinding kaca rumah kaca memerangkap panas matahari.

Efek rumah kaca bekerja dengan cara yang hampir sama di Bumi. Gas di atmosfer, seperti karbon dioksida, memerangkap panas mirip dengan atap rumah kaca. 

Baca juga: Bulan Ini Ada Peristiwa Matahari di Atas Kabah untuk Verifikasi Arah Kiblat, Catat Tanggalnya!

Gas-gas yang memerangkap panas ini disebut gas rumah kaca.

Pada siang hari, Matahari bersinar menembus atmosfer. Permukaan bumi menghangat di bawah sinar matahari. 

Pada malam hari, permukaan Bumi mendingin, melepaskan panas kembali ke udara.

Tetapi, sebagian panas terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfer.

Itulah yang membuat Bumi memiliki suhu rata-rata yang hangat dan nyaman, yakni sekitar 14 derajat Celcius.

Pengaruh aktivitas manusia terhadap efek rumah kaca

Berbagai aktivitas manusia telah mengubah efek rumah kaca alami Bumi.

Pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak, menempatkan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer Bumi.

Baca juga: Analemma, Fenomena Matahari Berbentuk Angka 8

NASA telah mengamati peningkatan jumlah karbon dioksida dan beberapa gas rumah kaca lainnya di atmosfer. 

Terlalu banyak gas rumah kaca dapat menyebabkan atmosfer Bumi memerangkap lebih banyak panas. Hal ini menyebabkan Bumi memanas.

Apa dapat yang mengurangi efek rumah kaca di Bumi?

Sama seperti rumah kaca yang dipenuhi tanaman, tumbuhan dapat membantu menyeimbangkan efek rumah kaca di Bumi. 

Semua tanaman, dari pohon raksasa hingga fitoplankton kecil di laut, menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.

Laut juga menyerap banyak kelebihan karbon dioksida di udara. Sayangnya, peningkatan karbon dioksida di lautan mengubah air dan membuatnya lebih asam. 

Air yang lebih asam dapat berbahaya bagi banyak makhluk laut, seperti kerang dan terumbu karang tertentu. 

Pemanasan lautan juga bisa berbahaya bagi organisme ini. Perairan yang lebih hangat adalah penyebab utama pemutihan karang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com