Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Dugaan Penyebab Penyakit Hepatitis Akut Anak, Apa Saja?

Kompas.com - 25/05/2022, 16:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak telah dikonfirmasi di beberapa negara termasuk Indonesia.

Hingga 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, kasus kumulatif dugaan hepatitis akut di Indonesia ada 35 kasus, dengan 19 kasus di antaranya discarded dan 16 kasus probable dan pending classification.

Sebanyak 16 kasus ini tersebar di 10 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan.

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab dari infeksi hepatitis akut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan enam dugaan penyebabnya.

Juru Biacara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, enam dugaan penyebab hepatitis akut berdasarkan data UK Health Security Agency antara lain adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.

Baca juga: Sampel Dugaan Hepatitis Akut Misterius Akan Diperiksa dengan WGS, Ini Kata Kemenkes

“Ini hipotesis-hipotesis atau kemungkinan-kemungkinan atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,” ujar Syahril seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Hipotesis tersebut terjadi terutama di Inggris dan Amerika. Terkait kondisi di Indonesia, lanjut dia, tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyebab hepatitis akut tersebut.

Langkah penanganan hepatitis akut anak

Adapun empat langkah penting dalam penanganan hepatitis akut, sebagai berikut:

1. Mewaspadai gejala hepatitis akut misterius anak

Orang tua harus mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.

Gejala hepatitis akut misterius anak dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan tinja berwarna putih pucat.

Selain itu, warna mata dan kulit dapat menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.

Baca juga: BRIN Deteksi Penyebab Hepatitis Akut dengan Uji Serologi dan Molekuler

Adenovirus. Jenis virus ini sangat banyak dan menyebabkan berbagai penyakit. Umumnya, banyak menyebabkan flu dan pilek. Belakangan, kasus hepatitis akut misterius pada anak, diketahui disebabkan oleh jenis virus Adenovirus 41.CDC/Dr. G. William Gary via WIKIMEDIA COMMONS Adenovirus. Jenis virus ini sangat banyak dan menyebabkan berbagai penyakit. Umumnya, banyak menyebabkan flu dan pilek. Belakangan, kasus hepatitis akut misterius pada anak, diketahui disebabkan oleh jenis virus Adenovirus 41.

2. Segera rawat

Apabila muncul gejala awal, segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

3. Tidak menunggu gejala berlanjut

Jangan tunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat memberikan penanganan.

4. Fasilitas ICU anak

Apabila pasien anak mengalami penurunan kesadaran, maka segera bawa ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.

Baca juga: CDC Ungkap Bukti Infeksi Adenovirus Sebabkan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Untuk pencegahannya, masyarakat diimbau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama rutin melakukan cuci tangan menggunakan sabun yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.

Orang tua dapat memastikan makanan yang dikonsumsi anak dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Hindari kontak dengan orang sakit dan terapkan protokol kesehatan seperti mengurangi mobilitas, menggunakan masker selama bepergian, menjaga jarak dengan orang lain, serta menghindari keramaian dan kerumunan.

Baca juga: Covid-19 Diduga Jadi Pemicu Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com