Sebaliknya, suhu permukaan yang lebih dingin cenderung berwana merah atau gabungan merah-cokelat. Bintang juga ada yang berwarna oranye atau jingga.
Mata manusia telah berevolusi untuk melihat radiasi dengan warna kuning dan hijau, yang mungkin disebabkan karena Matahari memancarkan cahaya pada panjang gelombang tersebut.
Sebuah bintang berwarna hijau memancar tepat di tengah spektrum cahaya tampak, yang mengartikan ia melepaskan beberapa cahaya dengan semua warna sekaligus.
Oleh karena itu, bintang akan tampak seperti cahaya putih karena adanya kombinasi dari semua warna.
Baca juga: Bintang Paling Panas Memiliki Suhu Permukaan 35 Kali Lebih Tinggi dari Matahari, Apa Itu?
Menariknya, Matahari sebenarnya memancarkan banyak cahaya hijau. Akan tetapi, manusia melihatnya sebagai cahaya putih akibat dari proses tersebut.
Sedangkan, bintang berwarna ungu tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang. Pasalnya mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya biru.
Lantaran bintang yang memancarkan cahaya ungu juga mengirimkan cahaya biru, maka kedua warna itu berada di lokasi yang sama pada spektrum cahaya tampak.
Ketika dipancarkan, mata kita cenderung lebih banyak menangkap cahaya biru dari bintang. Inilah kenapa di mata manusia, bintang warna hijau dan ungu sebenarnya tidak ada.
Baca juga: Bintang Raksasa Merah Pollux Malam Ini Sejajar Bulan, Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.