Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2022, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada sungai yang alirannya lambat, airnya akan menjadi subur sekali untuk pertumbuhan ganggang dan tanaman pengganggu lainnya, keadaan ini disebut eutrofikasi.

Peristiwa ini disebabkan oleh senyawa yang dapat berasal dari kotoran hewan, pupuk, dan limbah yang dicuci oleh hujan atau irigasi ke badan air melalui limpasan permukaan.

Eutrofikasi merupakan salah satu masalah ekologi yang serius, yang terjadi di sumber air terbuka seperti danau, sungai, dan waduk. 

Eutrofikasi ditandai dengan pertumbuhan alga dan tanaman yang padat. 

Eutrofikasi juga dapat terjadi secara alami selama ribuan tahun seiring dengan bertambahnya usia danau dan terisi oleh sedimen. 

Baca juga: Ciri-ciri Ganggang Hijau-Biru

Di samping itu, aktivitas manusia berada di urutan teratas yang mempercepat laju eutrofikasi melalui pelepasan polutan. 

Polutan yang menyebabkan eutrofikasi adalah fosfat dan nitrat, baik dari sumber titik maupun nontitik ke dalam sistem air.

Jenis-jenis eutrofikasi

Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut adalah jenis-jenis eutrofikasi:

1. Eutrofikasi alami

Proses akumulasi, aliran, dan penambahan nutrisi ke badan air yang menyebabkan perubahan produksi primer dan komposisi spesies komunitas disebut eutrofikasi alami. 

Sebagaimana yang disebutkan, eutrofikasi alami telah terjadi selama ribuan tahun. 

Baca juga: Danau Bakial, Danau Membeku Terdalam di Dunia

2. Eutrofikasi akibat manusia

Pembukaan lahan dapat mempercepat limpasan tanah sehingga lebih banyak nutrisi seperti fosfat dan nitrat dipasok ke danau dan sungai. 

Selain itu, nutrisi tambahan juga dipasok oleh pupuk yang digunakan di peternakan, termasuk peternakan ikan, pabrik pengolahan, dan juga limbah yang tidak diolah.

Proses pengayaan air oleh nutrisi juga dapat terjadi secara alami.

Namun, seringkali aktivitas manusia meningkatkan laju eutrofikasi secara drastis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com