Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kandungan Nutrisi Daging Kambing dan Daging Sapi

Kompas.com - 02/05/2022, 13:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momen kebahagiaan yang dijadikan kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih.

Biasanya, akan tersaji beragam makanan saat Lebaran, termasuk olahan dari daging kambing dan sapi.

Namun, tahukah Anda kandungan nutrisi, protein, dan kalori daging kambing dan daging sapi?

Melansir Kompas.com, 18 Februari 2020, dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) yang ditulis Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M, dituliskan kadar kolesterol daging kambing sekitar 57 mg per 100 gram, sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gramnya.

Baca juga: Mengandung Lebih Rendah Lemak, Ini Manfaat Daging Kambing

Adapun kandungan lemak daging kambing lebih rendah ketimbang daging sapi. Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing dan sapi masing-masing sebesar 2,3 gram dan 15 gram.

Selain lemak dan kolesterol, kandungan kalori daging kambing terhitung lebih rendah daripada daging sapi, yaitu 109 kalori per 100 gram daging kambing dibandingkan 250 kalori per 100 gram daging sapi.

Sederhananya, berikut kandungan protein, kalori, kolesterol dalam setiap 100 gram daging sapi dan kambing:

- Daging sapi

  • Kolesterol: 89 mg
  • Lemak: 15 gram
  • Kalori: 250

- Daging kambing

  • Kolesterol: 57 mg
  • Lemak: 2,3 gram
  • Kalori: 109

Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Susu Kambing, Salah Satunya untuk Kulit

Konsumsi daging berlebih

Dituliskan dalam laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), protein dalam daging berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk tulang, kulit, darah, serta sumber tenaga.

Adapun lemak berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K), mineral, dan menunjang fungsi otak.

Mengonsumsi daging kambing dan sapi secara berlebih akan berefek langsung pada tubuh, seperti pusing dan mual.

Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi jika mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, dan asam urat.

Dokter ahli gizi dr Tan Shot Yen menjelaskan, daging kambing dan sapi mengandung lemak jenuh yang tidak baik apabila dikonsumsi secara berlebih.

Lemak pun sebaiknya bukan dari gajih hewan. Lemak mengandung kalori paling tinggi, sehingga tidak hanya menyebabkan kegemukan melainkan sangat lambat dicerna. Untuk itu, diimbau agar tetap mengontrol porsi makan daging.

Baca juga: Kenapa Daging Olahan Tidak Sehat untuk Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com