Sementara itu, gejala ringan dari djengkolism yaitu nyeri dan hematuria yang berhubungan dengan obstruksi ureter dengan kristal asam djenkolat. Sedangkan pada kondisi parah bisa terjadi hipertensi, oliguria, dan azotemia.
Jika mengalami keracunan jengkol ringan yang ditandai dengan perasaan nyeri pada perut dan daerah pinggang setelah makan jengkol, penanganan dapat dilakukan dengan banyak minum air putih, sekitar 2-3 liter sampai gejala hilang.
Disarankan untuk tidak menahan keinginan buang air kecil dan segera hentikan mengonsumsi jengkol. Jika gejala memburuk, segera datangi fasilitas kesehatan terdekat.
Adapun pada kondisi yang parah, keracunan jengkol dapat menimbulkan kerusakan ginjal hingga kematian. Sehingga, seseorang yang mengalami keracunan perlu mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.
Baca juga: Halo Prof! Kenapa Makan Petai Bikin Pipis dan Keringat Berbau?
Pencegahan intoksikasi jengkol dapat dilakukan dengan menghindari mengonsumsi jengkol secara berlebih.
Selain itu, jangan mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah. Merebus jengkol dapat mengurangi risiko keracunan, sebab bisa menghilangkan asam jengkol pada proses perebusan.
Pencegahan lainnya dengan mengonsumsi banyak air, karena kondisi tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi, dapat menyebabkan asam jengkol mudah mengendap dan membentuk kristal yang mengganggu saluran kemih.
Sederhananya, berikut cara untuk mencegah keracunan jengkol:
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keracunan Makanan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.