Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bikin Jumlah Ikan yang Bisa Ditangkap di Masa Depan Makin Berkurang

Kompas.com - 14/04/2022, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah studi baru dari Rutgers University menemukan, bahwa pemanasan lautan karena perubahan iklim akan membuat lebih sedikit spesies ikan komersial dapat ditangkap di masa depan.

Temuan ini pun kemudian dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Seperti dikutip dari Phys, Rabu (13/4/2022) studi yang menyajikan gambaran beragam tentang kesehatan laut ini mengungkapkan, spesies besar dan perikanan yang penting secara komersial akan berkurang jumlahnya seiring dengan waktu saat iklim menghangat.

Tak hanya itu, kemungkinan ikan-ikan tersebut juga tak akan tersedia melimpah, bahkan di rentang geografis baru mereka.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan Indonesia, Apa Dampaknya?

Ambil contoh saja, seorang nelayan ikan cod di Atlantik mungkin masih bisa menemukan ikan tersebut 200 tahun dari sekarang, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

"Dari perspektif perikanan adalah bahwa spesies yang kita tangkap hari ini, tak akan kita temukan lagi dalam jumlah kelimpahan yang sama di masa depan," ungkap Malin Pinsky, peneliti dari Rutgers University.

Ia juga mengungkapkan, bahwa pemanasan laut dan ditambah dengan dinamika jaring makanan akan menempatkan keanekaragaman hayati laut seperti didalam mesin pencampur.

Dengan kondisi tersebut sebagai dampaknya, penangkapan ikan yang berlebih pun berpotensi menjadi lebih banyak terjadi.

Studi sebelumnya mengenai pergeseran rentang habitat, di mana ikan pindah ke bagian laut yang suhunya cocok, hanya melihat dampak langsung perubahanan iklim pada satu spesies.

Namun dalam studi baru ini, peneliti melihat interaksi trofik-proses satu spesies diberi makan dengan mengorbankan yang lain, serta dinamika jaring makanan lainnya untuk menentukan bagamana perubahan iklim memengaruhi rentang spesies.

Selanjutnya dengan memakai model komputer canggih, peneliti menemukan bahwa interaksi predator-mangsa menyebabkan banyak spesies, terutama predator besar menggeser jangkauan mereka lebih lambat daripada perubahan iklim.

"Model ini menunjukkan bahwa selama 200 tahun pemanasan laut ke depan, spesies akan terus berubah dan berada dalam proses untuk menggeser jangkauan mereka," kata Edward Tekwa, penulis utama studi ini.

"Bahkan setelah 200 tahun, spesies laut masih akan tertinggal dari perubahan suhu dan ini terutama berlaku bagi mereka yang berada di puncak jaring makanan," paparnya.

Baca juga: 6 Efek Perubahan Iklim terhadap Terumbu Karang

Dengan memperhitungkan perubahan iklim, itu berarti bahwa interaksi trofik dinamis menghambat kemampuan spesies untuk bereaksi cepat terhadap suhu yang memanas.

"Dinamika ini tidak hanya akan terjadi di satu tempat tetapi secara global. Dan itu bukan pertanda baik bagi kehidupan laut," kata Pinsky.

Dalam studi ini, peneliti juga menemukan bahwa predator puncak bertubuh lebih besar tinggal di habitat asli mereka lebih lama daripada mangsa mereka yang lebih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com