Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Ikan Tapah Hidup di Sungai Indonesia | Down Syndrom | Badai Matahari Terjang Bumi | Hujan Es Akan Lebih Sering

Kompas.com - 30/03/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Down syndrom kondisi tubuh kelebihan kromosom

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, total kasus cacat lahir di Indonesia adalah 0,41 persen.

Dari angka tersebut, sebesar 0,21 persen adalah kasus Down syndrome.

Down syndrome adalah kondisi dimana seseorang memiliki kromosom ekstra. Normalnya, manusia memiliki 46 kromosom.

Namun, pada kasus Down Syndrome, bayi lahir dengan satu krmosom ekstra dari kromosom 21. Oleh karena itu, sindrom Down disebut juga dengan Trisomi 21.

Kelainan ini muncul sejak bayi masih ada di dalam kandungan ketika pertama kali embrio membelah sel.

Embrio salah menghasilkan 3 buah kromosom 21, sehingga bayi dengan sindrom Down memiliki 47 kromosom.

Kelainan ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1866 oleh Dr. John Langdon Down.

Ia menyampaikan penemuan kasus bayi dengan ciri-ciri tinggi badan relatif pendek, kepala kecil, dan hidung datar seperti orang mongoloid.

Lebih lengkap, berita populer Sains tentang down syndrome ini dapat dibaca di sini.

Baca juga: Down Syndrome, Kondisi Tubuh Kelebihan Kromosom

Badai matahari kembali terjang Bumi

Badai Matahari yang kembali menerjang Bumi, dikategorikan kelas G1 dengan indeks K 5 ini, berpotensi mengakibatkan gangguan jaringan listrik, komunikasi, hingga sinyal di Bumi.

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan bahwa badai Matahari diduga akan menghantam medan magnet Bumi.

Selain akan menyebabkan gangguan sinyal, fenomena ini juga memicu aurora polaris yang dikenal dengan cahaya utara di belahan Bumi bagian utara.

NOAA juga mencatat bahwa badai matahari terjang Bumi lebih cepat dan diprediksi menghantam planet ini lebih keras dari sebelumnya.

Badai matahari juga menyebabkan terjadinya fenomena aurora di sejumlah wilayah seperti pedesaan di New York, Maine, dan Michigan di Amerika Serikat, bahkan warga di Inggris pun bisa mengamatinya.

Berita populer Sains tentang dampak badai matahari dan penjelasannya, dapat dibaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Badai Matahari Kembali Diprediksi Terjang Bumi dan Sebabkan Gangguan Sinyal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com