Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Terjadinya Proses Penuaan dalam Tubuh?

Kompas.com - 28/03/2022, 20:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pepatah mengatakan bahwa menjadi tua itu pasti. Penuaan dikaitkan dengan perubahan proses biologis, fisiologis, lingkungan, psikologis, perilaku, dan sosial yang dinamis.

Pada tingkat biologis, penuaan dihasilkan dari dampak akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu.

Hal tersebut menyebabkan penurunan bertahap dalam kapasitas fisik dan mental, peningkatan risiko penyakit, dan akhirnya kematian.

Baca juga: Penyebab dan Tanda-tanda Penuaan Dini

Pendiri PT Kalbe Farma dr Boenjamin Setiawan, Ph.D menjelaskan, penuaan sel merupakan fenomena alami tubuh di mana sel berhenti membelah.

“Pada keadaan normal, sel yang berhenti membelah akan mengeluarkan sinyal yang diterima sel imun,” kata Boenjamin dalam Webinar Kolaborasi Riset Penuaan yang diadakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (25/3/2022).

Sehingga, sistem imunitas akan membantu mematikan sel tersebut melalui mekanisme apoptosis.

Penuaan seluler merupakan istilah yang diberikan kepada sel yang tidak lagi mengalami pembelahan, tapi tidak mengalami kematian sel.

Peristiwa ini seringkali berukuran lebih besar dari ukuran normal dan mensekresikan molekul yang bersifat toksik bagi sel sehat di sekitarnya.

“Suatu sel dapat menjadi senescent cells (sel tua) ketika telomer memendek dan adanya kerusakan DNA dalam sel,” tuturnya.

Seiring bertambahnya usia, sistem imunitas mengalami penurunan kemampuan untuk membersihkan sel tua. Penumpukan jumlah sel tua akan meningkatkan sinyal yang dapat memicu inflamasi dalam tubuh, dan menjadi faktor risiko penyakit lain.

Menurut Barker dan Petersen (2018), sel penuaan dapat mengeluarkan molekul yang dapat melukai sel di sekitarnya. Molekul tersebut antara lain reactive oxygen species (ROS), sitokin, protease, chemokines, dan growth factors yang dikenal dengan senescence-associated secretory phenotype (SARS).

Molekul-molekul dari sel penuaan dapat merusak sel dengan cara menghambat regenerasi sel, meningkatkan inflamasi sel, menjadi agen angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) pada sel tumor atau menjadi agen proliferasi sel tumor.

Baca juga: Ilmuwan Harvard Sebut Penuaan Itu Penyakit yang Bisa Disembuhkan, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com