Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kelelawar Vampir Beradaptasi Meminum Darah?

Kompas.com - 26/03/2022, 20:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelelawar vampir menjadi hewan yang memiliki keanehan sekaligus keunikan tersendiri. Sebab, kelelawar ini menjadi satu-satunya mamalia yang secara eksklusif menjadikan darah sebagai sumber makanannya.

Kelelawar tersebut hidup di Amerika Selatan dan Tengah. Mereka akan berburu mangsa di malam hari dan kemudian menggigit serta mengambil darah dari ternak atau hewan lain.

"Darah adalah sumber makanan yang mengerikan. Kelelawar vampir benar-benar aneh dan menakjubkan, bahkan di antara kelelawar karena dapat bertahan hidup dengan darah," kata Hannah Kim Frank, peneliti kelelawar di Universitas Tulane, yang tak terlibat studi, seperti dikutip dari Phys.

Darah sebagai sumber makanan itu menantang karena sebagian besar terdiri dari air dan rendah kalori.

Untuk mendapatkan energi yang mereka butuhkan, kelelawar vampir biasa (Desmodus rotundus) harus meminum darah sebanyak 1,4 kali berat badan mereka setiap kali makan.

Baca juga: Kelelawar Vampir Betina Nikmati Berburu Darah Bersama Temannya

Namun mengapa kelelawar vampir beradaptasi meminum darah, sementara 1400 jenis kelelawar lainnya kebanyakan memakan serangga, buah, nektar, serbuk sari, katak kecil atau ikan.

Untuk mengetahi lebih lanjut, Moritz Blumer dari Max Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetics di Jerman bersama rekan-rekannya mengurutkan genom kelelawar vampir dan membandingkan dengan genom 26 spesies mamalia terbang ini lainnya.

Mengutip New Scientist, Sabtu (26/3/2022) tim peneliti menemukan bahwa kelelawar vampir kehilangan 13 gen yang ditemukan pada kelelawar lain.

Beberapa gen yang hilang itu antara lain adalah 3 gen yang bertanggung jawab atas reseptor rasa yang membedakan makanan yang berbeda.

Selain itu, dua gen yang terlibat dalam mengatur gula darah atau kontrol glikemik.

Gen REP15 yang memungkinkan untuk meningkatkan jumlah zat besi juga menghilang. Para peneliti juga menemukan bahwa kelelawar vampir kehilangan gen yang disebut CYP39A1.

Baca juga: Tulang Kelelawar Vampir Raksasa Ditemukan di Gua Argentina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com