Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2022, 16:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Siapa saja bisa mengalami luka. Beda jenis luka maka berbeda juga cara penanganannya. Secara umum, luka terbagi menjadi dua jenis, yaitu luka terbuka dan luka tertutup.

Luka terbuka

Dilansir dari Medical News Today, luka terbuka adalah luka yang melibatkan rusaknya jaringan kulit sehingga jaringan dalam kulit terekspos. Berikut ini adalah jenis-jenis luka terbuka:

1. Abrasi

Abrasi adalah luka yang terjadi akibat gesekan antara kulit dengan permukaan yang kasar. Luka ini paling banyak terjadi ketika kecelakaan di jalan. Contohnya jatuh dari sepeda dan membuat lutut atau siku baret. Luka ini harus dibersihkan dengan seksama dari debris pasir atau tanah untuk mencegah infeksi.

2. Laserasi

Laserasi adalah luka robek yang masuk hingga ke jaringan dalam. Luka ini biasanya melibatkan benda tajam seperti pisau dan berisiko menyebabkan perdarahan.

3. Avulsi

Avulsi adalah luka yang mengekspos jaringan dalam tubuh dengan luka yang tidak beraturan. Contoh luka ini adalah luka bekas ledakan atau gigitan binatang buas.

4. Luka tusuk

Luka tusuk disebabkan oleh lubang yang kecil yang menembus kulit. Contohnya suntikan jarum, tusukan pisau, atau luka tembak.

5. Insisi

Insisi adalah luka yang sengaja dibuat di kulit menggunakan pisau yang tajam. Insisi biasanya diperlukan untuk keperluan prosedur medis, seperti operasi. Luka ini harus ditutup dengan menggunakan jahitan.

Baca juga: Mengapa Luka Paper Cut karena Tersayat Kertas Begitu Menyakitkan?

Luka tertutup

Sesuai namanya, luka tertutup tidak melibatkan jaringan kulit yang rusak atau terbuka. Seberapa parah luka tertutup bisa berbeda berdasarkan penyebab luka. Penyebab luka tertutup adalah trauma atau benturan penda tumpul pada jaringan.

Luka tertutup muncul seperti memar yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di bawah kulit. Namun, trauma yang lebih parah bisa menyebabkan kerusakan lainnya, seperti retak tulang hingga patah tulang.

Luas luka tertutup tergantung seberapa parah luka di bawahnya. Jika luka tidak disertai komplikasi organ yang lebih dalam, maka darah yang mengumpul di bawah kulit akan hilang dalam beberapa hari hingga minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com