Penelitian di laboratorium menunjukkan mikroplastik menyebabkan kerusakan sel manusia.
Dalam studi sebelumnya juga mengungkapkan bahwa mikroplastik bahkan telah ditemukan di kotoran bayi dan orang dewasa.
Kandungan mikroplastik yang terdeteksi 10 kali lebih tinggi di kotoran bayi dibandingkan dengan orang dewasa.
Bayi-bayi ini diketahui menggunakan botol plastik sehingga menelan jutaan partikel mikroplastik setiap hari.
"Secara umum bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap paparan bahan kimia dan partikel. Ini sangat membuat khawatir," papar Vethaak.
Baca juga: Mikroplastik di Mana-mana, Termasuk di Feses Bayi
Kekhawatiran makin bertambah karena seperti yang kita tahu, sejumlah besar sampah plastik dibuang ke lingkungan dan mikroplastik sekarang mencemari seluruh planet.
Orang-orang pun diketahui tanpa sadar mengkonsumsi partikel kecil itu melalui makanan, air, serta menghirupnya.
"Pertanyaan besarnya adalah apa yang terjadi dalam tubuh kita, apakah partikel bertahan di dalam tubuh atau terakumulasi di organ tertentu?" tanyanya.
Diperlukan lebih banyak penelitian dengan kelompok yang lebih besar dan beragam untuk memetakan bagaimana dan di mana mikroplastik menyebar dan terakumulasi pada manusia serta bagaimana tubuh kita akhirnya membuangnya.
Studi tentang mikroplastikan ditemukan di darah manusia ini telah dipublikasikan dalam jurnal Environment International.
Baca juga: Ikan Nila Mengandung Mikroplastik, Ikan di Pulau Jawa Tak Layak Dikonsumsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.