Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Paparan Mikroplastik Bisa Sebabkan Radang Usus

Kompas.com - 23/12/2021, 20:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan, bahwa penderita inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus memiliki 50 persen lebih banyak kandungan mikroplastik yang ditemukan di tinja mereka.

Melansir The Guardian, Rabu (22/12/2021) para peneliti dari China menganalisis sampel dari 50 orang sehat dan 52 orang dengan IBD yang dinyatakan sehat.

Semua peserta tersebut berasal dari seluruh wilayah di China. Mereka diharuskan untuk mengisi kuesioner, termasuk informasi terkait kebiasaan makan dan minum di tahun sebelumnya.

Kemudian tim peneliti menemukan, sebanyak 42 potongan mikroplastik per gram dalam sampel kering milik penderita radang usus dan 28 potongan pada orang sehat.

Baca juga: Ikan Nila Mengandung Mikroplastik, Ikan di Pulau Jawa Tak Layak Dikonsumsi

Selain meneliti kaitan mikroplastik dengan penyakit radang usus, peneliti juga menemukan bahwa orang yang sering minum air kemasan atau makan makanan takeaway dari restoran memiliki sekitar dua kali lipat konsentrasi potongan plastik kecil dalam tinja mereka.

Totalnya, peneliti menemukan 15 jenis plastik yang berbeda, yang paling umum adalah PET yang biasa digunakan pada botol air dan wadah makanan serta poliamida untuk kemasan makanan.

Walaupun penelitian sebelumnya menunjukkan mikroplastik dapat menyebabkan peradangan usus dan masalah usus lainnya melalui pengujian pada hewan laboratorium, studi yang telah diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology ini merupakan penelitian pertama efek mikroplastik pada manusia.

Konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi juga ditemukan pada mereka dengan IBD yang lebih parah, dan dinilai dapat menunjukkan keterkaitan keduanya.

Namun, penelitian ini tidak membuktikan hubungan sebab akibat, dan para ahli mengatakan penelitian lebih lanjut harus dilakukan.

Mikroplastik diketahui membahayakan satwa liar, tetapi sangat sedikit yang data yang menunjukkan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Akan tetapi, sebuah penelitian di laboratorium menemukan bahwa mikroplastik dapat merusak sel manusia.

Sementara, studi lainnya menunjukkan bahwa bayi memiliki lebih banyak kandungan mikroplastik pada tinja mereka dibandingkan orang dewasa.

Hal ini mungkin disebabkan karena bayi mengunyah barang-barang berbahan plastik atau akibat penggunaan botol susu.

“Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi IBD meningkat tajam di negara berkembang di Asia,” ujar peneliti dari Nanjing University di China.

Baca juga: Ikan di 3 Sungai Besar di Pulau Jawa Terkontaminasi Mikroplastik, Studi Jelaskan

Dia memperkirakan akan ada 1,5 juta pasien radang usus di China pada tahun 2025 dan berpotensi menyebabkan beban penyakit yang serius.

“Studi ini memberikan bukti bahwa kita memang menelan mikroplastik,” ujar peneliti dari Hull York Medical school di Inggris, Evangelos Danopoulos.

Meski tidak terlibat dalam penelitian, Danopoulos menuturkan penelitian ini sangat penting untuk membuktikan bahwa manusia sangat berisiko terpapar mikroplastik.

Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa dibutuhkan lebih banyak data penelitian untuk membentuk hubungan sebab akibat di antara keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com