Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 untuk Anak Balita, Moderna Ajukan Izin Penggunaan Darurat

Kompas.com - 24/03/2022, 10:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Perusahaan Farmasi Moderna mengumumkan telah mengajukan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19, untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun atau usia balita

Berdasarkan data yang ada, vaksin anak Moderna menghasilkan respons kekebalan yang sama seperti pada orang dewasa dalam uji kliniknya.

Adapun, uji coba pediatrik Moderna dilakukan selama varian Omicron atau B.1.1.529 mendominasi di berbagai negara termasuk Amerika Serikat.

Hasilnya menunjukkan, dua dosis vaksin efektif untuk mencegah infeksi pada anak berusia 2 hingga 5 tahun sebesar 38 persen.

Sedangkan, dua dosis vaksin Covid-19 Moderna efektif mencegah infeksi virus corona hingga 44 persen efektif bagi anak-anak berusia 6 bulan sampai di bawah 2 tahun.

Baca juga: Moderna Mulai Uji Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak-anak

Dilansir dari CNA, Rabu (23/3/2022) efektivitas vaksin Covid-19 Moderna pada anak balita tersebut serupa dengan angka pada orang dewasa yang sudah menerima vaksinasi lengkap.

"Mengingat perlunya vaksin untuk melawan Covid-19 bagi bayi dan anak kecil, kami bekerja dengan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Amerika Serikat, dan regulator secara global untuk mengirimkan data ini (efektivitas vaksin) sesegera mungkin," papar Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel.

Apabila disetujui, Moderna akan menjadi vaksin pertama yang boleh disuntikkan kepada anak di bawah usia 5 tahun atau balita di Amerika Serikat.

Pasalnya, banyak orangtua yang sudah menunggu agar anak-anaknya bisa segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Sebelum studi vaksin Covid Moderna untuk balita dilakukan, Pfizer dan BioNTech Jerman juga sebelumnya telah menguji coba vaksin pada anak berusia 2 hingga 4 tahun. 

Baca juga: Vaksin Covid-19 Moderna untuk Anak Remaja Akan Diajukan ke FDA

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di RPTRA Taman Mandala, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, baik dosis 1 maupun dosis 2 bisa mendaftar dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna, maupun Sinovac dan vaksinasi Covid-19 ini gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa mendapat vaksin dengan mendaftar online melalui JAKI (kuota terbatas) ataupun melalui Kelurahan/RT/RW setempat.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di RPTRA Taman Mandala, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, baik dosis 1 maupun dosis 2 bisa mendaftar dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna, maupun Sinovac dan vaksinasi Covid-19 ini gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa mendapat vaksin dengan mendaftar online melalui JAKI (kuota terbatas) ataupun melalui Kelurahan/RT/RW setempat.

Namun, respons kekebalan yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan orang dewasa, sehingga studi kembali dilakukan untuk melihat hasil pemberian dosis ketiga.

Vaksin Covid diterima anak balita dengan baik

Sejauh ini, pihaknya menyebut tidak ada kasus yang parah dalam percobaan pediatrik baik saat penyuntikan vaksin ataupun pada peserta.

Sementara untuk jarak pemberian dosis kedua adalah selama empat pekan, dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik pada kelompok usia di bawah 5 tahun ini. Sebagian besar efek samping yang dialami masuk kategori ringan hingga sedang.

Moderna menggunakan 25 mikrogram atau seperempat dari dosis yang diberikan ke orang dewasa, untuk setiap dosis suntikan pertama dan kedua.

"FDA memang meminta kami untuk mengevaluasi dosis yang lebih rendah dan kami bermaksud melakukannya," ungkap ilmuwan di Moderna, Dr Jacqueline Miller.

Hal ini dilakukan karena para ahli khawatir akan ukuran dosis vaksin yang diberikan kepada anak-anak.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer-BioNtech, Mana Lebih Unggul?

Sebagai perbandingan, dosis vaksin mRNA Pfizer-BioNTech adalah 10 mikrogram untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun.

"Namun, kami percaya bahwa data saat ini benar-benar mendukung pemilihan dosis yang telah kami buat dalam kelompok usia ini (di bawah usia 5 tahun). Kami yakin dengan dosis yang kami pilih," ucap Miller.

Di sisi lain, regulator Amerika Serikat pun meminta Moderna untuk mengirimkan lebih banyak data keamanan vaksin.

Selanjutnya, FDA akan mengevaluasi risiko jenis peradangan jantung atau miokarditis setelah vaksinasi, yang merupakan efek samping langka terutama pada anak laki-laki.

Vaksin Moderna disetujui oleh FDA untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Akan tetapi, vaksinnya belum disetujui untuk anak berusia 6 hingga 17 tahun di Amerika Serikat, meski mendapatkan izin penggunaan darurat di Australia, Kanada, dan Uni Eropa.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Moderna Terbukti Beri Kekebalan, Minimal hingga 3 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com