Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Moderna Terbukti Beri Kekebalan, Minimal hingga 3 Bulan

Kompas.com - 11/12/2020, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Setelah melalui proses yang panjang, Moderna akhirnya menyelesaikan uji coba fase 3 vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan.

Moderna menyatakan bahwa hasil final menunjukkan, kemanjuran keseluruhan vaksin mereka adalah 94,1 persen (sebelumnya 94,5 persen) dan 100 persen efektif mencegah kasus penyakit Covid-19 yang parah.

Uji coba fase 3 vaksin Covid-19 Moderna melibatkan 30.000 peserta AS. Setengah dari peserta diberi dua dosis vaksin (pemberian terpisah dengan jeda empat minggu) dan setengah lainnya diberi vaksin plasebo yang dijadikan kelompok kontrol.

Baca juga: Vaksin Moderna 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 Parah

Selama uji coba, 196 orang mengembangkan Covid-19, yang mana terdiri dari 185 orang yang ada di kelompok plasebo dan 11 orang di kelompok vaksin.

Sebanyak 30 kasus pada kelompok plasebo mengalami gejala Covid-19 parah dan tidak ada kasus yang parah pada kelompok vaksin.

"Analisis primer yang menunjukkan hasil positif ini menegaskan kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit Covid-19 dengan tingkat kemanjuran 94,1 persen. Terpenting, vaksin kami mampu mencegah penyakit Covid-19 yang parah," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna, seperti dikutip dari IFL Science.

Sementara itu, vaksin Covid-19 Moderna juga disebut telah terbukti menghasilkan antibodi kuat yang bertahan setidaknya selama tiga bulan.

Meski tampaknya ada potensi kekebalan jangka panjang, itu masih harus dibuktikan secara pasti.

Melansir IFL Science, studi baru yang diterbitkan di New England Journal Of Medicine, melihat para peneliti di National Institute for Allergies and Infectious Diseases (NIAID) menguji respons kekebalan dari 34 peserta dewasa yang menerima dua dosis vaksin Moderna, mRNA-1273, dalam uji coba fase 1.

Mereka kemudian menguji tingkat berbagai antibodi 90 hari setelah vaksinasi kedua (119 hari setelah vaksinasi pertama).

Bahkan setelah tiga bulan, darah mereka masih mengandung antibodi pengikat dan penetral. Ini menunjukkan, bahwa mereka masih memiliki perlindungan kekebalan terhadap Covid-19.

Namun, itu tidak berarti vaksin akan berhenti bekerja setelah 90 hari.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer, Sputnik V, Moderna, dan Oxford AstraZeneca, Apa Bedanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com