KOMPAS.com - Hingga saat ini, para ilmuwan masih terus mencari tahu lebih dalam terkait virus corona, dengan melakukan berbagai penelitian.
Salah satu hasil penelitian belum lama ini mengungkap, bahwa pria memiliki risiko lebih besar terinfeksi Covid-19 dan mengembangkan gejala parah dibanding perempuan.
Kini studi terbaru menunjukkan, adanya dampak virus corona pada kesehatan seksual dan reproduksi pria.
Baca juga: Teknologi Ini Tunjukkan Pasien Covid-19 Alami Kelainan Paru hingga 3 Bulan
Studi tersebut menemukan, bahwa para pria yang bertahan hidup dari Covid-19 kemungkinan berisiko mengalami disfungsi ereksi (DE).
Penelitian menunjukkan, ada tiga faktor yang dapat menyebabkan potensi timbulnya disfungsi ereksi pada pria yang pernah positif terinfeksi Covid-19:
1. Efek vaskular
Fungsi ereksi merupakan prediktor penyakit jantung, sehingga kita tahu bahwa sistem vaskuler dan sistem reproduksi saling berhubungan.
Selain itu, Covid-19 dapat menyebabkan hiperinflamasi di seluruh tubuh, terutama di jantung dan otot di sekitarnya.
Sehingga, pasokan darah ke penis bisa tersumbat atau menyempit akibat kondisi vaskular baru atau yang memburuk karena disebabkan virus corona.
2. Dampak psikologis
Aktivitas seksual sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental. Stres, kecemasan, dan depresi yang disebabkan oleh virus corona dan pandemi dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi.
Baca juga: 4 Jenis Terapi Pengobatan Virus Corona, Mana Paling Efektif?