Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 18:45 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber STAT News


KOMPAS.com- Delirium dilaporkan menjadi gejala baru Covid-19 yang diamati dari pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.

Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Rubiana Nurhayati, Sp.S. mengatakan delirium adalah keadaan di mana kesadaran seseorang menjadi terganggu.

"Keadaan ini disebabkan karena hypoxia atau kekurangan oksigen di otak. Kondisi ini sering terjadi pada pasien Covid-19, di mana saturasi oksigen menurun," kata dr Rubi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Dr Rubi mengungkapkan bahwa delirium sering terjadi pada penyakit-penyakit yang menganggu fungsi otak. Namun, bisa juga terjadi pada pasien dengan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hiponatremia dan lain sebagainya.

Baca juga: Ilmuwan Jerman Identifikasi Sinyal Gejala Infeksi Covid-19 Berat

 

"Biasanya, gejalanya mudah mengatuk, bicara kacau, kadang tidak nyambung, kesadaran terganggu," jelas dia.

Lantas, apa itu delirium dan bagaimana ini menjadi gejala baru Covid-19?

Dilansir dari Stat News, dalam sebuah studi menemukan bahwa delirium mungkin menjadi gejala peringatan dini infeksi virus SARS-CoV-2 pada orang dewasa yang lebih tua.

Lebih dari seperempat pasien yang lebih tua dalam penelitian itu tiba di IGD rumah sakit dengan mengigau dan 37 persen dari pasien ini tidak memiliki tanda Covid-19 yang khas, seperti demam atau sesak napas.

Baca juga: Anosmia Gejala Paling Umum Covid-19, Bagaimana Terjadinya?

 

Delirium adalah tanda umum dari setiap infeksi pada orang tua yang sistem kekebalannya merespons penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri secara berbeda, dibandingkan pada orang dewasa yang lebih muda.

Gejala delirium yang umum yakni kebingungan, kurang fokus, disorientasi dan perubahan kognitif lainnya.

Pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, jika mereka membutuhkan ventilator, adalah yang rentan terhadap delirium.

Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala Covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.

Halaman:
Sumber STAT News


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com