Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

National Pi Day 2022, Kenapa Nilai Pi 3,14? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/03/2022, 20:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - National Pi Day atau Hari Pi diperingati tanggal 14 Maret di setiap tahunnya. Peringatan ini banyak dirayakan oleh matematikawan, fisikawan, guru, ataupun murid di seluruh dunia.

Dalam perhitungan matematika, tentu saja pi (π) sering kali digunakan, terutama ketika menghitung rumus keliling lingkaran.

Untuk diketahui, bilangan pi adalah sebuah konstanta dalam matematika yang merupakan rasio keliling lingkaran, dengan diameternya. Umumnya, pi menggunakan rumus 22/7 atau 3,14 untuk menghitung keliling lingkaran.

Baca juga: Sejarah National Pi Day yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Maret

Guru Besar Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa pi memiliki nilai di antara 3 dan 4.

Sementara desimal atau angka di belakang tanda koma setelah 3 tidak terhingga, di mana bilangannya bisa mencapai 3,14159 dan seterusnya.

"(Pi) 3,14 itu hanya sampai dua angka di belakang koma. Bagaimana bisa mendapatkan bilangan pi seperti ini? Mungkin abad 15 bangsa India sudah punya rumus mendapatkan pi," kata Hendra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, bila dihampiri dengan bilangan desimal dengan empat angka di belakang koma, maka π= 3,1416 dengan kekeliruan dalam nilai π= 3,14 adalah sekitar 0,0016.

Agar penggunaannya lebih mudah dan praktis, dalam dunia matematika bilangan pi dirumuskan sebagai 3,14 atau 22/7. Lantas kenapa pi 3,14?

Prof Hendra menjelaskan perhitungan pi dilakukan sekitar 300 tahun Sebelum Masehi, atau 2.500 tahun yang lalu oleh ilmuwan terkemuka bernama Archimedes.

Pada saat itu, Archimedes berperan dalam dunia matematika dan juga fisika, lantaran banyak temuan yang dilakukannya di kedua bidang tersebut.

Dia memperkirakan luas lingkaran menggunakan segi enam yang berada di dalam lingkaran. Melalui berbagai perhitungan yang kompleks, Archimedes mendapatkan bahwa nilai pi berada di antara nilai 3 10/71 dan 3 1/7 dengan selisih kurang dari 0,002.

Baca juga: Peneliti Kembangkan Model Matematika Baru untuk Lacak Epidemi Corona

Penemuan astronom China

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (21/8/2021) sekitar tahun 400 Masehi, seorang matematikawan sekaligus astronom asal China, Zu Chongzhi pun melakukan penelitian tentang pi.

Zu Chongzhi menghitung pi dengan rasio lingkaran yaitu 355/113 atau 3,14159292. Nilai pi tersebut kemudian digunakan oleh para matematikawan Yunani sekitar tahun 1700-an.

Hasilnya, pi disimbolkan dengan huruf Yunani π. Meskipun pi merupakan nilai dengan angka di belakang koma yang banyak, hingga saat ini pi dipakai dengan nilai 3,14 atau 22/7 untuk lebih memudahkan perhitungannya.

Baca juga: Tablet Tanah Liat Zaman Babilonia Disebut Membalikkan Sejarah Matematika

Menariknya, pi tidak hanya muncul dalam rumus luas lingkaran saja tetapi dalam rumus matematika lainnya juga misalnya pada deret Fourier, dan sebagainya.

"Selain itu, ada program komputer yang bisa menampilkan angka-angka di belakang koma, sampai sejuta angka atau berapa pun banyaknya," kata Hendra.

Dia menambahkan, algoritma yang menampilkan angka-angka di belakang koma pada bilangan pi dapat digunakan untuk menguji seberapa cepat sebuah chip komputer baru, dibandingkan dengan chip yang sudah ada.

Pi juga tidak hanya digunakan untuk memecahkan masalah matematika dalam geometri, seperti mencari luar lingkaran saja. Beberapa pekerjaan di bidang lain yang memerlukan pi antara lain:

  • Untuk memperbaiki masalah dalam aplikasi listrik
  • Untuk melacak dinamika populasi
  • Mempelajari struktur mata
  • Membantu memahami struktur atau fungsi DNA
  • Digunakan fisikawan yang mengamati perilaku riak fluida dan memakai pi dalam perhitungan mereka
  • Untuk mendesain pendulum jam
  • Menghitung area kulit pesawat
  • Membantu dalam pemrosesan sinyal dan analisis spektrum
  • Sebagai navigasi, seperti penentuan posisi atau GPS
  • Untuk menghitung jumlah kematian dalam suatu populasi

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Cara Meningkatkan Kemampuan Anak di Bidang Matematika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com