Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Kebocoran Gas Beracun di PLTP Dieng, Ini Penyebabnya Menurut Ahli

Kompas.com - 13/03/2022, 19:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebocoran gas terjadi di sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) kemarin.

Akibat kebocoran gas di Dieng, seperti diberitakan Kompas.com Sabtu (13/3/2022) setidaknya satu orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara, delapan orang lainnya tengah dirawat di rumah sakit.

Terkait dengan bocornya PLTP Dieng, Peneliti Madya bidang Sumber Daya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Iwan Setiawan membeberkan penyebab kebocoran gas tersebut.

Baca juga: Belajar dari Kasus Kematian Gorong-gorong di Cipondoh, Begini Cara Terhindar dari Bahaya Gas Alam

Menurut dia, penyebab gas bocor di PLTP Dieng berasal dari sistem panas bumi di dataran tinggi Dieng dihasilkan oleh akivitas vulkanik yang berada di bawah permukaannya.

"Aktivitas vulkanik tersebut menghasilkan fluida, termasuk gas gas vulkanik seperti ke permukaan secara alamiah menyertai manifestasi panas bumi seperti pemunculan air panas, solfatara, fumarole dan kolam lumpur panas," ujar Iwan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/32022).

Secara alamiah, kata dia, manifestasi atau bentuk tersebut dapat muncul di banyak area, dan dikontrol oleh sistem rekahan atau patahan barat laut hingga tenggara, seperti Sikidang, Siglagah, Sipandu, serta Sileri yang ada di daerah Pagerkandang.

"Peristiwa yang terjadi di Dieng kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya tekanan di bawah permukaan akibat kontak air dengan batuan pemanas atau magma," lanjut Iwan.

Namun demikian, dirinya menegaskan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut maupun investigasi akan kemungkinan terjadinya faktor teknis, yang tidak mengikuti standar prosedur.

Sementara itu, jenis gas yang biasanya muncul terkait sistem panas bumi yang diduga menjadi penyebab kebocoran gas di Dieng di antaranya adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), hidrogen klorida (HCl), serta nitrogen dioksida (NO2).

"Untuk kasus di Dieng, kemungkinan gas yang mendominasi adalah H2S. Gas H2S dengan mudah dikenali dengan bau busuknya, sementara gasnya sendiri tidak berwarna,"

Sementara itu, jika gas H2S terhirup oleh seseorang, dapat mengakibatkan kondisi yang fatal terutama ketika korban terpengaruh oleh konsentrasi gas yang tinggi dan lama.

Baca juga: Macam-Macam Gas Beracun dalam Udara Tercemar Beserta Sumbernya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com