Pasalnya, paus juga masih menghadapi ancaman lain yakni pemanasan air laut karena perubahan iklim.
Kondisi tersebut berdampak drastis pada populasi krisl yang merupakan sumber pangan bagi paus.
Menurut Alexia Wellbelove, manajer kampanye senior kelompok aktivis hewan Humane Society International, upaya konservasi telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk paus.
Akan tetapi dengan menghapus paus bungkuk dari daftar spesies terancam dapat membuat mereka rentan karena dampak iklim ini memburuk.
"Kami sangat menghargai upaya bersama yang dilakukan untuk memulihkan populasi paus bungkuk, tapi kami tak ingin melihat upaya itu sia-sia dengan menghapus status paus," ungkap Wellbelove.
Baca juga: Langka, Kelahiran Bayi Paus Bungkuk Terekam Kamera Drone
Pernyataan itu mungkin ada benarnya karena perubahan iklim sudah sangat berdampak pada populasi paus.
Sebuah tinjauan dari tahun 2021 menunjukkan bahwa kenaikan suhu permukaan laut dan berkurangnya es laut menghasilkan perubahan bagi banyak cetacea.
Beberapa spesies menyukai kondisi baru tersebut tetapi yang lainnya semakin mendekati kepunahan.
Perubahan juga memengaruhi migrasi paus dan kebiasaan berkembang biak. Hal tersebut secara langsung mengurangi ukuran populasi.
Baca juga: Misterius, Paus Bungkuk 11 Meter Terdampar di Hutan Amazon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.