Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Bertanduk Narwhal Akhirnya Punya Musuh Baru Setelah Ribuan Tahun

Kompas.com - 21/12/2021, 18:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Selama ribuan tahun, hamparan luas Samudra Arktik tak tersentuh oleh manusia. Selama itu pula, paus bertanduk atau Narwhal serta mamalia laut lainnya hidup tanpa gangguan.

Akan tetapi kini semua berubah, perubahan iklim menyebabkan es laut mencair yang menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas manusia di Kutub Utara.

Hal tersebut menghasilkan lebih banyak kebisingan secara signifikan dari berbagai sumber termasuk survei seismik, ledakan tambang, proyek pelabuhan, dan kapal pesiar.

Dan bagi Narwhal kebisingan dapat menganggu dan memicu stres. Hal tersebut terungkap dari hasil ekperimen unik yang dilakukan dengan paus ikonik itu.

Mengutip Phys, Senin (20/12/2021) Narwhal, paus bertanduk ini terkenal sulit dipelajari, karena mereka hanya hidup di lautan Arktik bagian atas yang sulit dijangkau dan sering tertutup es.

Namun, tim peneliti berhasil menandai kawanan Narwhal di sistem fjord Scoresby Sound di Greenland Timur menggunakan berbagai peralatan pengukuran.

Baca juga: Terungkap, Alasan Paus Unicorn Narwhal Punya Tanduk

 

Mereka kemudian menempatkan kapal di fjord yang membuat paus-paus bertanduk Narwhal tersebut terpapar kebisingan, baik dari mesin kapal maupun dari senapan angin seismik yang digunakan untuk eksplorasi minyak.

"Reaksi Narwhal menunjukkan bahwa mereka ketakutan dan stres. Mereka berhenti mengeluarkan bunyi klik yang mereka butuhkan untuk mencari makan, berhenti menyelam dalam-dalam dan berenang dekat pantai. Perilaku ini biasanya mereka tunjukkan saat merasa terancam oleh paus pembunuh," ungkap ahli biologi kelautan Outi Tervo dari Greenland Institute of Natural Resources, yang merupakan salah satu peneliti di balik penelitian paus bertanduk.

Perilaku ini menurut Tervo, berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk menemukan makanan selama kebisingan terus berlanjut.

Peneliti juga melihat bahwa paus bertanduk Narwhal membuat jumlah pukulan yang tak biasa dengan ekornya ketika melarikan diri dari kapal.

Hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi mereka karena sangat menguras cadangan energi.

Jumlah energi cadangan penting bagi paus bertanduk, sebab Narwhal membutuhkan banyak oksigen untuk menyelam beberapa ratus meter di bawah permukaan laut untuk mencari makan dan kembali ke permukaan untuk bernapas.

Baca juga: Langka, Begini Jadinya kalau Paus Beluga Kawin dengan Narwhal

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com