KOMPAS.com - Sejumlah unsur dan senyawa yang terdapat di alam dalam bentuk yang tidak murni atau membentuk suatu campuran.
Salah satu contohnya adalah minyak bumi yang merupakan campuran berbagai hidrokarbon.
Komponen penyusun suatu campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara yang disesuaikan dengan karakteristik komponen penyusun tersebut.
Adapun sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan.
Pemisahan secara fisika dapat dilakukan dengan cara corong pisah, dekantasi, penyulingan (distilasi), filtrasi, kristalisasi, kromatografi, sentrifugasi, dan sublimasi.
Baca juga: Studi: Bahan Kimia dalam Produk Plastik Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan
Selain itu, ada campuran yang dapat dipisahkan secara kimia. Campuran tersebut biasanya tergolong campuran homogen.
Jenis-jenis pemisahan campuran secara kimia adalah amalgamasi dan sianidasi.
Ciri pemisahan campuran secara kimia adalah salah satu atau lebih komponennya direaksikan dengan zat lain sehingga terbentuk bagian yang dapat dipisahkan.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah jenis-jenis pemisahan campuran secara kimia adalah:
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa atau merkuri (Hg).
Baca juga: Produk Tahan Air dan Noda Disebut Mengandung Bahan Kimia Berbahaya, Studi Jelaskan
Produk yang terbentuk dari amalgamasi adalah ikatan antara emas, perak, dan merkuri yang dikenal sebagai amalgam (Au–Hg).
Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah.
Meski demikian, proses ini efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan memiliki ukuran butir kasar dan dapat membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Dalam proses ini, batuan yang mengandung emas akan dihancurkan dalam sebuah drum yang berputar.
Di dalam drum tersebut terdapat air raksa yang akan mengikat emas dari batuan.
Baca juga: Proses Kristalisasi, Metode Pemisahan Campuran Garam dari Air Laut