Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2022, 21:21 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa wanita telah memilih untuk melakukan pembekuan telur. Sebenarnya pembekuan sel telur untuk apa dan bagaimana prosesnya?

Pembekuan telur

Pembekuan telur disebut juga dengan istilah kriopreservasi telur. Metode ini dilakukan untuk menyimpan kemampuan wanita untuk hamil di masa depan.

Sel telur diambil dari ovarium wanita, kemudian dibekukan dan disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Ketika tiba waktu wanita tersebut ingin hamil, barulah sel telur tersebut dicairkan. Sel telur akan disuntikkan dengan satu sel sperma dengan proses intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

Jika sel telur telah berhasil dibuahi oleh sperma, maka sel tersebut akan ditanam ke dalam rahim. Proses ini bisa dilakukan setelah 3 sampai 5 hari setelah fertilisasi. Proses transfer embrio ini disebut dengan in vitro fertilization. Proses ini biasa dikenal dengan IVF atau bayi tabung.

Siapa saja yang membutuhkan pembekuan telur?

Tidak semua wanita memerlukan pembekuan telur. Pembekuan telur bisa dijadikan pilihan prosedur bagi wanita dengan kondisi sebagai berikut:

  • Wanita dengan penyakit kanker dan harus melakukan kemoterapi dan terapi radiasi di sekitar pinggul yang mungkin berpengaruh pada kesuburan.
  • Operasi yang mungkin mempengaruhi ovarium.
  • Risiko abnormalitas akibat kelainan kromosom karena riwayat keluarga
  • Riwayat keluarga menopause dini.
  • Wanita yang memiliki penyakit ovarium
  • Menjaga kesuburan karena harus menunda kehamilan karena alasan personal.

Baca juga: Ketahui Penyebab Berkurangnya Cadangan Sel Telur pada Wanita

Bagaimana tingkat keberhasilan kehamilan dengan sel telur yang dibekukan?

Dilansir dari University of California, Los Angeles, tingkat keberhasilan kehamilan secara klinis menggunakan sel telur diperkirakan 4 sampai 12 persen per sel telur. Teknologi ini merupakan teknologi yang relatif baru dan baru dimulai pada tahun 1999. Oleh karena itu, diperlukan data yang lebih banyak untuk mendapat gambaran yang lebih baik mengenai tingkat keberhasilan kehamilan tersebut.

Berapa lama pembekuan sel telur bisa dilakukan?

Sejauh ini, tidak ada efek negatif pada sel telur yang disimpan dalam waktu yang lama. Namun, dengan data yang terbatas, sel telur tersebut aman untuk disimpan selama 4 tahun.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh wanita yang melakukan prosedur pembekuan telur adalah semakin tua usia ketika hamil akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Beberapa contoh komplikasi kehamilan adalah tekanan darah tinggi dan diabetes.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com