Selain itu, subvarian BA.2 tersebut juga lebih mampu menginfeksi orang yang divaksinasi, bahkan orang yang sudah mendapatkan suntikan booster.
Namun, orang yang divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan virus dibandingkan yang tidak divaksinasi.
Van Kerkhove memaparkan, suntikan vaksinasi tetap sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, meskipun tidak mencegah seluruh infeksi yang terjadi.
Untuk itu, setiap orang diminta agar melakukan vaksinasi dan tetap mengenakan masker terutama di dalam ruangan.
Baca juga: Son of Omicron Subvarian BA.2 Diklaim Lebih Cepat Menular, Studi Jelaskan
Manajer Insiden Covid-19 WHO Dr Abdi Mahamud menyampaikan, belum diketahui secara pasti bisa tidaknya subvarian BA.2 Omicron dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya memiliki BA.1.
Hal ini dapat berdampak signifikan pada seberapa banyak virus bisa menyebar.
Sebuah penelitian di Inggris menemukan, dua pertiga orang yang tertular varian Omicron mengklaim pernah terinfeksi Covid-19.
Adapun sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat telah mengonfirmasi keberadaan subvarian Omicron BA.2, meskipun beredar pada tingkat yang rendah dengan total 460 kasus yang dikonfirmasi sejauh ini.
Baca juga: 3 Fakta BA.2, Subvarian Virus yang Dijuluki Son of Omicron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.