KOMPAS.com - Tumbuhnya gigi anak tidak selamanya normal. Terkadang ada kasus gigi anak kurang atau berlebih, atau dua gigi terlihat menyatu. Pernahkah Anda melihatnya atau mungkin mengalaminya sendiri? Kejadian-kejadian tersebut disebut dengan abnormalitas atau kelainan gigi pada anak.
Dilansir dari School of Dentistry University of Missouri-Kansas City, terdapat beberapa kelainan gigi pada anak yang mungkin terjadi. Berikut beberapa kelainan tersebut:
Gigi supernumerari adalah gigi yang tumbuh lebih dari jumlah normal. Paling sering kasus gigi berlebih ini tumbuh pada gigi seri atau gigi kelinci. Kasus ini membuat gigi seri terlihat ada 3 buah. Biasanya gigi berlebih ini terletak di antara dua gigi seri dan berukuran lebih kecil dari gigi sebelahnya.
Hiperdonsia adalah kasus khusus dimana jumlah gigi terlalu banyak, bahkan hingga 50 gigi. Kasus hiperdonsia biasanya dialami oleh pasien yang memiliki kelainan cleidocranial dysplasia.
Kondisi ini adalah kelainan genetik yang mempengaruhi gigi dan tulang. Tulang pada penderita kelainan ini biasanya sangat rapuh dan mungkin memiliki bentuk yang abnormal.
Hipodonsia dan oligodonsia merupakan kebalikan dari kedua kelainan sebelumnya. Kedua kondisi ini merupakan kondisi gigi yang kurang. Hipodonsia adalah kondisi dimana terdapat 6 gigi atau kurang yang tidak tumbuh atau tidak ada. Sedangkan oligodonsia merupakan kondisi dimana lebih dari 6 gigi yang tidak tumbuh atau tidak ada bibitnya.
Baca juga: Viral Video Dokter Sebut Menyusu Pakai Dot Sebabkan Gigi Anak Busuk, Begini Penjelasan Ahli
Fusi dan germinasi sama-sama tampak sebagai dua buah gigi yang menyatu, sehingga gigi terlihat sangat besar. Bedanya, fusi adalah kondisi dua gigi yang menyatu, sedangkan germinasi adalah satu buah gigi yang seperti membelah menjadi dua.
Cara untuk membedakan keduanya adalah dengan menghitung jumlah gigi. Jika jumlah gigi lengkap, berarti itu adalah gigi germinasi, yaitu dua buah gigi yang menyatu. Sedangkan jika jumlah gigi kurang, berarti itu adalah gigi fusi.
Amelogenesis imperfekta adalah kondisi dimana gigi tumbuh lebih kecil, berwarna gelap, memiliki celah, dan rapuh. Kondisi ini bisa terjadi sendiri tanpa kelainan lain dan disebabkan oleh mutasi gen. Mutasi ini tidak selalu disebabkan oleh keturunan, namun bisa juga diturunkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.