Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS]: Dahsyatnya Letusan Gunung Tonga | Misteri Mumi Hamil | Peringatan Dini Gelombang Tinggi | Getaran Gempa Banten

Kompas.com - 27/01/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Berita populer Sains sepanjang Rabu (26/1/2022) hingga Kamis (27/1/2022) pagi ini, salah satu yang menarik pembaca yakni tentang dahsyatnya letusan gunung bawah laut Tonga yang menyebabkan atmosfer Bumi bergetar.

Pada 15 Januari lalu, Gunung Tonga meletus dan menyebabkan gelombang tsunami yang menyapu sejumlah wilayah pesisir di negara-negara Pasifik Selatan.

Ahli meteorologi pun mengungkapkan, dampak letusan Gunung Tonga tak hanya menyebabkan tsunami, tetapi juga menghasilkan gelombang yang mampu menggetarkan atmosfer Bumi.

Selain berita tersebut, misteri temuan mumi hamil juga menjadi informasi populer Sains sepanjang Rabu. Janin pada mumi hamil ini pun juga diketahui masih terawetkan dengan baik.

Mumi wanita hamil ini juga masih misterius, belum diketahui siapa mumi yang berusia lebih dari 2000 tahun itu.

Peringatan dini gelombang sangat tinggi diinformasikan BMKG akan terjadi di sejumlah perairan di Indonesia.

Gelombang tinggi ini bisa mencapai 6 meter, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, diimbau untuk mewaspadainya.

Gempa Banten yang terjadi beberapa waktu lalu, guncangannya terasa hingga Jakarta dan Lampung. Analisis BMKG juga menunjukkan getaran gempa Banten juga terdeteksi sampai ke gedung lantai 12 di Jakarta.

Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Rabu (26/1/2022) hingga Kamis (27/1/2022) pagi.

Dahsyatnya letusan gunung Tonga

Ahli meteorologi dari University of Hawaii, Kevin Hamilton mengatakan letusan gunung berapi bawah laut di Tonga telah memicu pola gelombang atmosfer kompleks, yang banyak ditemukan di area sekitar letusan gunung.

Insiden Gunung Tonga meletus tersebut sangat kuat, sehingga menyebabkan atmosfer berdering seperti lonceng, meskipun pada frekuensi yang terlalu rendah untuk didengar.

"Ini adalah fenomena yang pertama kali diteorikan lebih dari 200 tahun yang lalu," ujar Hamilton dilansir dari Live Science.

Bahkan, kepala ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA, James Garvin mengatakan bahwa NASA memprediksi letusan gunung Tonga setara dengan 10 megaton TNT, atau sekitar 500 kali lebih kuat dari bom di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II.

Berdasarkan pengamatan satelit dengan sensor infra merah, gelombang atmosfer juga tampak seperti riak yang terbentuk setelah sebuah batu dijatuhkan ke kolam.

Terkait dengan teori getaran atmosfer di Bumi, Hamilton mengatakan bahwa sudah lebih dari 200 tahun yang lalu, ahli matematika sekaligus astronom Perancis, Pierre-Simon de Laplace meramalkan adanya fenomena getaran atmosfer Bumi.

Lebih lengkap mengenai berita populer Sains terkait analisis letusan Gunung Tonga yang menggetarkan atmosfer Bumi dapat dibaca di sini.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Bawah Laut Tonga Sebabkan Atmosfer Bumi Bergetar

Misteri temuan mumi hamil

Temuan mumi hamil yang misterius ini dipublikasikan pertama kali oleh tim arkeolog Mesir pada tahun lalu.

Dalam studi ini menemukan, bahwa janin yang dikandung mumi wanita tersebut masih terawetkan dengan baik.

Penelitian baru yang dilakukan Warsaw Mummy Project mengungkap, pengawetan janin itu terjadi melalui pengasaman tubuh perempuan saat ia membusuk. Prosesnya mirip dengan yang terjadi pada pengasinan telur.

Studi ini dipimpin oleh bio-arkeolog Marzena Ozarek-Szilke dari Universitas Warsawa di Polandia dan arkeolog Wojciech Ejsmond dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia.

Tim juga memaparkan bahwa ph darah dalam mayat, termasuk kandungan, turun secara signifikan menjadi lebih asam. Sementara konsentrasi amonia dan asam format meningkat seiring waktu.

Selain itu juga pengisian tubuh dengan natron (campuran garam yang dikumpulkan dari dasar danau kering) membuat akses oksigen sangat terbatas. Hasil akhirnya adalah rahim yang hampir tertutup rapat dan berisi janin.

Selengkapnya mengenai informasi misteri mumi hamil dengan janin yang terawetkan dengan baik yang menjadi salah satu ulasan populer Sains ini bisa di simak di sini.

Baca juga: Misteri Temuan Mumi Hamil, Bagaimana Janinnya Bisa Ikut Terawetkan?

Peringatan dini gelombang sangat tinggi

BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk sejumlah wilayah di Indonesia.

Potensi gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter, berpotensi terjadi hingga Kamis (27/1/2022) ini.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, potensi gelombang laut sangat tinggi ini merupakan dampak atau pengaruh dari pola dan kecepatan angin.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.

Sementara itu, potensi gelombang yang sangat tinggi 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat hingga Sumba.

Lebih lengkapnya, berita populer Sains terkait peringatan dini gelombang sangat tinggi ini dapat di baca di sini.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Gelombang Sangat Tinggi Bisa Capai 6 Meter

Getaran gempa Banten di Jakarta hingga gedung lantai 12

Gempa bumi berpusat di Banten berkekuatan M 6,6 terjadi pada Jumat, 14 Januari 2022 lalu. Getaran gempa Banten ini, tak hanya dirasakan masyarakat sekitar, tetapi juga warga Jakarta.

Analisis BMKG menyebut, bahwa getaran gempa Bantem ini terdeteksi hingga gedung lantai 12 di Jakarta.

Analisis BMKG menginformasikan bahwa tipe gempa ini digolongkan sebagai bagian tipe gempa tektonik intraslab.

Gempa tektonik intraslab ini adalah kondisi di mana sumber gempa berada di bawah bagian slab di bawah kedalaman bagian bidang kontak pertemuan (overriding) gesekan pertemuan dua slab besar yang dikenal disebut sebagai bidang kontak megathrust.

Laporan gempa Banten dirasakan di Jakarta bukan baru kali ini saja. Pada tanggal 23 Januari 2018 dan 7 Agustus 2019, gempa Banten terasa hingga Jakarta.

BMKG dalam beberapa kejadian ini menginformasikan tingkat guncangan yang merupakan representasi nilai percepatan getaran tanah yang didapatkan dari peralatan yang disebut akselerometer.

Informasi populer Sains tentang getaran gempa Banten di Jakarta ini dapat disimak selengkapnya di sini.

Baca juga: Getaran Gempa Banten di Jakarta Terdeteksi sampai Gedung Lantai 12, Ini Analisis BMKG

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com