Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nocebo Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin Covid-19, Studi Jelaskan

Kompas.com - 21/01/2022, 16:40 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Studi efek samping vaksin Covid-19 dan efek nocebo

Para peneliti Amerika yang tergabung dalam Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) melaporkan penemuan ini dari hasil studi yang mereka lakukan.

Menurut studi terbaru BIDMC, efek nocebo menyumbang 76 persen dari semua efek samping yang dilaporkan di antara mereka yang menerima dosis vaksin Covid-19 pertama, dan hampir 52 persen dari efek samping tersebut dilaporkan setelah menerima dosis kedua

Studi ini telah diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) pada 18 Januari 2022.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dari 12 uji klinis vaksin Covid-19, yang mengumpukan laporan tentang efek samping yang merugikan 22.578 peneria plasebo dan 22.802 penerima vaksin.

Dalam temuan studi ini menunjukkan, sebagian besar efek samping ringan, seperti sakit kepala, kelelahan jangka pendek, dan nyeri lengan tidak dihasilkan oleh kandungan vaksin. Efek samping tersebut muncul karena faktor lain yang dianggap menghasilkan respon nocebo.

Beberapa faktor tersebut di antaranya, kecemasan, ekspektasi, dan salah mengartikan efek yang ditimbulkan injeksi.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Ibu Hamil yang Mungkin Muncul

Terkait penelitian ini, dalam setiap percobaan, mereka yang berada di kelompok plasebo diberi suntikan larutan garam tidak aktif, bukan vaksin. Larutan garam ini diyakini tidak memiliki efek samping. 

Namun dalam jurnal Jama Network Open, para peneliti mengatakan, setelah injeksi pertama, lebih dari 35 persen responden yang berada dalam kelompok plasebo mengalami efek samping “sistemik”. 

Artinya, mereka mengalami gejala sakit kepala dan kelelahan. Bahkan, 16 persen dari responden mengaku merasa nyeri di lokasi spesifik, seperti nyeri lengan atau kemerahan atau bengkak di tempat injeksi. Mereka yang menerima injeksi pertama vaksin terlihat lebih mungkin mengalami efek samping. 

Sebab, sekitar 46 persen melaporkan gejala sistemik, dan dua pertiga lainnya mengalami nyeri lengan atau gejala lokal lainnya di tempat injeksi.

Lalu untuk efek samping setelah injeksi kedua, terlihat bahwa gejala sistemik layaknya sakit kepala hampir dua kali lebih tinggi pada kelompok vaksin, dibanding dengan kelompok plasebo, masing-masing sebesar 61 persen dan 32 persen.

Perbedaannya bahkan lebih besar untuk nyeri lokal, mencapai 73 persen pada mereka yang menerima vaksin, dan 12 persen pada kelompok plasebo.

Para peneliti pun menghitung bahwa sekitar dua per tiga dari efek samping umum yang dilaporkan dalam uji coba vaksin Covid tersebut didorong oleh efek nocebo, terutama sakit kepala dan kelelahan.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com