Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta di Dihentikan Sementara, Ini Kata Pakar

Kompas.com - 15/01/2022, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Akibat temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, akhirnya belasan sekolah di Jakarta memutuskan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Temuan kasus Covid-19 selama digelarnya pembelajaran tatap muka 100 persen di Jakarta, tidak hanya menjangkiti para siswa, tetapi juga tenaga pendidik alias guru.

Saat ini diketahui, di kawasan Jakarta Timur terdapat tujuh sekolah yang menghentikan PTM 100 persen.

Sementara itu, Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Selatan Abdul Rachem menjelaskan, di wilayahnya ada lima sekolah yang ditutup sementara.

Hal ini juga terjadi di kawasan Jakarta Barat, di mana terdapat lima sekolah juga yang ditutup sementara kegiatan PTM 100 persen ini.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Mulai Digelar, Ini Saran Epidemiolog

 

 

Meski banyak ditemukan kasus infeksi di sekolah, tetapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih akan melangsungkan pembelajaran tatap muka 100 persen, kecuali di sekolah yang ditemukan kasus Covid-19.

Hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, yakni SKB 4 Menteri soal Penyelenggaraan PTM di masa pandemi Covid-19. 

Jakarta yang menerapkan PPKM Level 2 dianggap masih memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM 100 persen.

Kasus Covid-19 di sekolah meningkat selama PTM 100 persen berlangsung, pakar epidemilogi Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, sebenarnya adanya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah ini memang menjadi konsekuensi dari pemberlakuan PTM 100 persen.

Disampaikan Dicky, pembelajaran tatap muka dihentikan sementara ini boleh dilakukan jika memang terjadi klaster, di mana ditemukan kasus Covid-19 di sekolah tersebut lebih dari 2 orang dalam satu kelas.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Kembali Berlangsung, Ini 13 Rekomendasi IDAI

Guru mengajarkan murid pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/1/2022). Pemerintah Kota Bandung mulai melaksanakan PTM 100 persen murid bagi 330 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang terverifikasi siap dengan protokol kesahatan yang ketat.ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI Guru mengajarkan murid pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/1/2022). Pemerintah Kota Bandung mulai melaksanakan PTM 100 persen murid bagi 330 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang terverifikasi siap dengan protokol kesahatan yang ketat.

Jika hal ini terjadi, pilihan yang tepat menurut Dicky memang pembelajaran tatap muka (PTM) harus dihentikan sementara, dan dilakukan karantina di rumah bagi orang-orang yang berada di kelas tersebut serta mereka-mereka yang pernah berkontak dengan pasien terinfeksi dari kelas itu.

"Kalau ada di kelas itu atau di grup itu yang terinfeksi, harus di rumah kan dulu ya dikarantina selama dua minggu lah ya," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

"Dan kontak-kontaknya selama dua minggu itu di cari siapa yang pernah kontak di luar kelas itu. Kalau ada yang pernah kontak juga harus karantina di rumah dulu," tambahnya.

Namun, Dicky menegaskan, PTM 100 persen di Jakarta tersebut tidak boleh ditutup selamanya hanya karena penemuan kasus Covid-19 di sekolah ini. 

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Ahli Ingatkan Prokes Ketat dan Guru Harus Sudah Divaksin

 

Pasalnya, pusat penularan infeksi Covid-19 itu tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah saja.

Melainkan juga di berbagai tempat di mana keramaian bisa terjadi lainnya, seperti mal, pasar, restauran dan lain sebagainya.

Sehingga, jika nanti terjadi peningkatan kasus di rumah sakit sekitar minimal 5 persen saja, seharusnya sudah menjadi pertimbangan untuk melakukan suspend terhadap berbagai sektor.

"Tapi nggak boleh cuma sekolah saja, karena sekolah ini penting ya. Percuma sekolah ditutup tetapi fasilitas keramaian lainnya masih buka," ujarnya.

Akan tetapi, kata Dicky, jika infeksi di lingkungan sekolah ini semakin meningkat, artinya perlu dibuat strategi yang lebih baik dalam penerapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen di Jakarta.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Kembali Berlangsung, Ini 13 Rekomendasi IDAI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com