Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Booster Indonesia, Satgas Covid-19 Ungkap Uji Klinis Tidak Ada KIPI Berat

Kompas.com - 05/01/2022, 10:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana melakukan program vaksinasi booster atau dosis ketiga yang akan dilaksanakan pada 12 Januari 2022 mendatang. Satgas Covid-19 ungkap, hasil uji klinis vaksin booster di Indonesia tidak menunjukkan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat. 

Hal tersebut diumumkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/1/2022).

Wiku memaparkan, sebelum vaksin dosis ketiga diberikan kepada masyarakat, uji klinis telah dilakukan terhadap beberapa subjek penelitian.

Hasil dari uji klinis tersebut tidak mengindikasikan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat ketika subjek penelitian diberikan vaksin booster.

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Booster Diperkirakan Awal Tahun 2022, Siapa Saja yang Diprioritaskan?

 

"Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subjek penelitian, dan direkomendasikan bahwa antara pemberian dosis 2 dan 3 minimal 6 bulan setelahnya," jelasnya.

Lebih lanjut, dia berkata bahwa program vaksinasi booster 12 Januari mendatang ini sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada trimester pertama tahun 2022.

Dijelaskan Wiku, program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster Indonesia ini akan menunggu rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group (ITAGI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), termasuk jenis vaksin yang akan digunakan.

Baca juga: 6 Fakta Vaksin Booster di Indonesia, Mekanisme hingga Jenis Vaksinnya

Ilustrasi vaksin booster. Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, vaksin booster kemungkinan tersedia awal 2022 saat 50 persen penduduk Indonesia sudah mendapat vaksin dosis kedua.freepik Ilustrasi vaksin booster. Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, vaksin booster kemungkinan tersedia awal 2022 saat 50 persen penduduk Indonesia sudah mendapat vaksin dosis kedua.

Target pemberian vaksin booster Indonesia

Jika nantinya telah disetujui, vaksin booster Indonesia didahulukan bagi kelompok masyarakat berusia di atas 18 tahun.

"Penerimanya berdomisili di kabupaten/kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama kepada minimal 70 persen penduduk, dan vaksin dosis kedua kepada minimal 60 persen jumlah penduduk," terangnya.

Sejauh ini, terdapat 244 kabupaten atau kota di Indonesia yang telah memenuhi kriteria tersebut.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Booster Johnson & Johnson Kurangi Rawat Inap akibat Omicron

 

Di sisi lain, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan pemerintah memberikan tiga pilihan terkait digelarnya vaksinasi booster 12 Januari atau vaksin dosis ketiga, yakni program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, serta mandiri.

“PBI dan lansia sementara ini yang disediakan pemerintah. Mandiri berbayar,” ujar Nadia seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Dia menuturkan, pendaftaran program vaksin booster di Indonesia bagi lansia dan PBI akan sesuai dengan sistem saat ini.

Sedangkan untuk kelompok mandiri, bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan masing-masing untuk mendapatkan booster vaksin Covid

Baca juga: Mengapa Vaksin Booster Covid-19 Dibutuhkan untuk Perlindungan? Peneliti Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com