KOMPAS.com - Peluncuran teleskop luar angkasa James Webb menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu selama ini.
Dan akhirnya pada 25 Desember tahun lalu, teleskop yang menghabiskan $10 Miliar (sekitar Rp 144 miliar) dalam pembuatannya itu berhasil diberangkatkan.
James Webb merupakan suksesor teleskop sebelumnya, Hubble yang telah mempelajari langit dari orbit Bumi selama lebih dari tiga dekade.
Baca juga: Tertunda Beberapa Kali, Teleskop James Webb Sukses Diluncurkan ke Luar Angkasa
Itu mengapa untuk mempelajari alam semesta lebih detail lagi, James Webb akan berukuran lebih besar, kompleks, dan lokasi orbitnya lebih ekstrem daripada pendahulunya.
Observatorium baru ini, setelah diluncurkan akan bergerak lebih jauh lagi menuju 'pos' nya yang disebut Titik Lagrange Matahari-Bumi 2 (L2) yang berada 1,5 juta kilometer dari Bumi.
Tapi apa sebenarnya alasan James Webb ditempatkan di orbit yang berada 1,5 juta kilometer dari Bumi?
Mengutip Live Science, Selasa (4/1/2022) titik Lagrange adalah titik-titik stabil secara gravitasi, di mana wahana antariksa kurang lebih dapat 'parkir' dan mempertahankan posisi relatif yang sama tanpa menghabiskan banyak bahan bakar.
Tapi James Webb berada di L2 bukan untuk tujuan propelan, melainkan supaya berada pada posisi yang tetap tenang.
James Webb didesain untuk melihat alam semesta dengan menggunakan cahaya inframerah (IR). Untuk menangkap sinyal IR yang paling redup, instrumen ilmiah Webb harus tetap sangat dingin.
Jadi, observatorium itu memasang pelindung matahari lima lapis yang akan sebesar lapangan tenis jika dibuka sepenuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.