Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com
KOMPAS.com - Seorang pembaca bernama M berusia 53 tahun dari Situbondo mengeluhkan sakit kepala yang dialaminya selama sebulan terakhir. Dia pun mengirimkan keluhannya ke subrubrik Halo Prof! Kompas.com:
"Saya sudah sakit kepala berkepanjangan selama 1 bulan, seperti ditekan-tekan. Namun sakitnya hanya terkadang-kadang dan tidak begitu nyeri. Bagaimana mengatasinya?"
Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Michael Setiawan, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:
Baca juga: Faktor Penyebab Sakit Kepala di Masa New Normal, Apa Saja?
Halo Bapak M! Terima kasih atas pertanyaanya, ya.
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau tidak mengenakkan pada daerah atas kepala, memanjang dari rongga mata sampai ke daerah belakang kepala.
Terdapat 2 jenis nyeri kepala:
- Nyeri Kepala primer: Nyeri kepala ini tidak dijumpai proses patologis yang mendasarinya, penyakit lain, atau cedera otak. Misalnya nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala migren, atau nyeri kepala klaster.
- Nyeri kepala sekunder: Nyeri kepala ini disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit lain dan dapat merupakan kondisi yang serius, misalnya infeksi, cedera, atau tumor otak.
Baca juga: Tukul Arwana Sempat Pusing, Ini 5 Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya
Gejala-gejala yang perlu diwaspadai untuk keluhan nyeri kepala adalah:
- Nyeri kepala disertai gangguan pengelihatan, kesulitan bicara, dan kelemahan sebelah anggota gerak
- Nyeri kepala yang bertambah berat disertai perubahan tingkah laku
- Nyeri kepala hebat yang timbul mendadak
- Nyeri kepala dengan demam tinggi, leher kaku, muntah, atau kejang
Untuk keluhan nyeri kepala yang berkepanjangan ini, sebaiknya Bapak berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis saraf. Hal ini dilakukan agar keluhan dapat diobati sesuai hasil diagnosis.
Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik, juga apabila perlu pemeriksaan penunjang berupa imaging dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi untuk menegakkan diagnosis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.