KOMPAS.com - Sebelum dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak, komedian Tukul Riyanto atau dikenal Tukul Arwana sempat mengalami pusing.
"Sebelum maghrib (dibawa ke rumah sakit). Kelihatannya pusing pusing, yaudah dibawa ke dokter," kata Jaka, penjaga rumah Tukul Arwana dikutip dari kanal YouTube MOP Channel, Kamis (23/9/2021).
Lantas, pusing seperti apa yang bisa menjadi tanda bahaya?
Baca juga: Tukul Arwana Pendarahan Otak, Apa Penyebab dan Gejala yang Harus Diwaspadai?
Dilansir dari MedlinePlus, sakit kepala adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di kepala, kulit kepala, atau leher.
Jenis sakit kepala yang umum termasuk sakit kepala tegang, migrain, sakit kepala sinus, dan sakit kepala yang dimulai di leher Anda.
Anda mungkin mengalami sakit kepala ringan karena pilek, flu, atau penyakit virus lain yang disertai demam rendah. Penelitian menunjukkan, sakit kepala yang umum seperti ini tidak berbahaya atau tidak mengancam nyawa.
Namun perlu diketahui, ada beberapa sakit kepala atau pusing yang menjadi tanda dari masalah yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Masalah dengan pembuluh darah dan pendarahan di otak dapat menyebabkan sakit kepala. Masalah-masalah ini meliputi:
Ada 5 gejala pusing yang menjadi tanda bahaya sehingga membutuhkan perawatan di hari yang sama atau darurat, seperti dilansir dari NPR (5/5/2021).
Sakit kepala petir, kepala terasa sangat pusing dan sakit dalam waktu singkat
Sakit kepala atau pusing yang muncul tiba-tiba, hanya dalam hitungan detik, harus diwaspadai.
Sakit kepala ini muncul dengan intensitas yang tak tertahankan dan rasa sakit memuncak dalam waktu kurang dari satu menit dan dapat terjadi dalam waktu lebih lama.
Kondisi ini disebut sakit kepala petir dan pasien yang mengalaminya sering kali menggambarkan sensasi ini sebagai ledakan di kepala.
Mia Minen, seorang ahli saraf dan kepala penelitian sakit kepala di NYU Langone Health mengatakan bahwa nilai rasa sakitnya 10 dari 10.
Sakit kepala petir adalah tanda dari sesuatu yang serius. Sakit kepala ini sering dihubungkan dengan pendarahan otak seperti aneurisma yang pecah atau pendarahan lainnya, hingga sering dikaitkan dengan lesi lain di otak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.