KOMPAS.com - Wahana penjelajah Perseverance milik NASA menemukan hal yang tak terduga saat menjelajahi planet Mars, yakni bukti keberadaan lava yang pernah mengalir di Planet Merah.
Temuan tak terduga ini menunjukkan batuan dasar yang telah dilalui wahana Perseverance tersebut ternyata pernah terbentuk oleh lava vulkanik.
Informasi ini adalah salah satu berita populer Sains sepanjang Jumat (17/12/2021).
Berita populer lainnya juga diramaikan dengan fakta menarik dari ular, yang ternyata hewan melata tersebut dapat memakan dirinya sendiri.
Berikut rangkuman berita-berita populer Sains sepanjang Jumat (17/12/2021) hingga pagi ini, Sabtu (18/12/2021).
Saat melakukan penjelajahan di Planet Mars, wahana Perseverance menemukan hal yang tidak terduga, yakni keberadaan lava yang pernah mengalir di lokasi danau kuno Planet Merah.
Penemuan ini diyakini dapat membantu memahami dan membuat garis waktu yang akurat untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi di Kawah Jezero, yakni situs danau Mars kuno.
Mengutip CNN, selama bertahun-tahun, para peneliti telah mempertanyakan apakah batuan di kawah tersebut merupakan batuan sedimen atau batuan beku yang terbentuk saat aliran lava dingin.
Bagaimana analisis sampel batuan yang dikumpulkan wahana Perseverance menguak temuan bukti lava Planet Mars ini, selengkapnya bisa dibaca di sini:
Baca juga: Wahana Penjelajah Perseverance Temukan Hal Tak Terduga di Mars
Perilaku ular memakan dirinya sendiri ternyata menjadi salah satu berita populer sepanjang Jumat (17/12/2021).
Sebagaimana hewan lainnya, perilaku ular dapat menggambarkan kondisi yang dialami hewan reptil tersebut.
Ular memakan dirinya sendiri ternyata menjadi salah satu perilaku yang cukup mengejutkan. Ular dapat memakan tubuhnya sendiri melalui ekor.
Lantas, apa penyebab ular memakan dirinya sendiri dan apakah semua jenis ular melakukan hal yang sama, selengkapnya bisa dibaca di sini:
Baca juga: Ular Ternyata Bisa Memakan Dirinya Sendiri, Ini Alasannya
Di tengah ramai kekhawatiran varian Omicron, ternyata varian Delta masih menghantui dunia.
Saat banyak kasus varian Omicron dilaporkan oleh banyak negara, China melaporkan lonjakan Covid-19 yang disebabkan strain varian Delta dari subvarian atau garis keturunan AY.4.