Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Indonesia Melacak Potensi Penularan Virus Corona pada Kelelawar

Kompas.com - 13/12/2021, 07:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona yang pertama kali dilaporkan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China masih menyisakan misteri, terkait asal-usul virus tersebut. Peneliti Indonesia pun juga turut melacak potensi penularan virus corona dari kelelawar.

Sebab, selama ini, banyak ilmuwan dan peneliti yang meyakini bahwa kuat dugaan asal usul virus corona berasal dari kelelawar.

Peneliti di Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah, Esti Rahardyaningtias mengungkapkan, bahwa kelelawar adalah reservoir berbagai jenis penyakit. Salah satu penyakit yang terbukti ditularkan dar kelelawar, yakni leptospirosis.

Untuk diketahui, reservoir adalah tempat tumbuh maupun tempat berkembang biak organisme infeksius pada makhluk hidup seperti manusia maupun hewan.

Pada saat organisme infeksius berkembang biak dalam reservoir, penyakit lebih mudah ditularkan pada kelompok rentan.

Baca juga: Peneliti Kelelawar Kamboja Lacak Asal-usul Virus Covid-19

 

"Virus corona menular dari kelelawar, ya. Tapi kalau untuk di Jawa Tengah sendiri yang melakukan (penelitian) kemarin adalah untuk leptospirosis. Ini sedang dikaji untuk itu. Kita masih sedang mengkaji, dan hasilnya belum (dipastikan). Masih dilakukan tahun ini," papar Esti, salah satu peneliti Indonesia dalam studi ini, Sabtu (11/12/2021).

Lebih lanjut, Esti berkata untuk pendeteksian virus pada kelelawar menggunakan tes swab atau usap.

"Kita pakai swab (usap), kalau sudah ditangkap kita ambil swab-nya. Baik swab trakea maupun swab rektalnya (anus)," lanjutnya.

Potensi kelelawar sebagai reservoir virus corona

Terkait apakah kelelawar dapat menjadi reservoir virus corona, Esti, peneliti Indonesia di B2P2VRP Salatiga mengatakan hal ini bisa saja terjadi.

Baca juga: Virus Corona Baru Mirip Covid-19 Terdeteksi Ada di Kelelawar Inggris

Ilustrasi ilmuwan mempelajari infeksi Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2, jenis virus corona baru yang menyebabkan pandemi global. Ilmuwan Inggris akan menginfeksi orang sehat dengan virus corona untuk mempelajari infeksi Covid-19.SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio Ilustrasi ilmuwan mempelajari infeksi Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2, jenis virus corona baru yang menyebabkan pandemi global. Ilmuwan Inggris akan menginfeksi orang sehat dengan virus corona untuk mempelajari infeksi Covid-19.

 

Sebab, menurutnya berdasarkan temuan virus corona pada kelelawar di sejumlah negara, maka kelelawar berpotensi menularkan Covid-19.

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa studi ini masih terus didalami, khususnya pada kelelawar yang ada di Indonesia.

"Kalau leptospirosis kita sudah dapatkan ya, ada memang. Tapi yang itu (virus corona pada kelelawar) kita saat ini sedang mengkaji," ujarnya.

"Reservoir itu kan berarti dia menampung patogennya di dalam dirinya terus menyebarkan ke lingkungan, manusia, atau hewan lain. Dia kan bisa memindahkan juga, bisa menularkan juga ke manusia. Berarti dia bisa menyebabkan (penularan virus corona)," jelas Esti.

Baca juga: WHO Sebut Sangat Mungkin Virus Corona Ditularkan dari Kelelawar Lewat Hewan Perantara

 

Ia mengungkapkan, B2P2VRP di Salatiga ini tengah mengkaji virus corona dari kelelawar dan juga virus nipah.

"Saya lupa jumlah tepatnya (kelelawar yang diperiksa) tapi ada beberapa jenis yang kita tangkap yang kita deteksi untuk Japanese encephalitis (JE), nipah, (virus) corona dikerjakan tahun ini. Hasilnya sedang dikerjakan," ujarnya.

Kemudian, Esti mengatakan karena jumlah kelelawar yang sangat banyak, banyak orang kerap tidak menyadari bahwa hewan ini berisiko menjadi penampung bagi berbagai jenis penyakit.

"Dia (kelelawar) jumlahnya cukup banyak juga, tapi kita tidak aware. Jadi dia (kelelawar) ada juga banyak virus di dalamnya. Dia (kelelawar) sangat berpotensi menjadi reservoir beberapa penyakit," imbuhnya.

Baca juga: Ilmuwan Perkirakan Virus Corona Ditemukan pada Kelelawar di Negara Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com