Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Indonesia Berhasil Buat Peta Kimia Tempe, Seperti Apa?

Kompas.com - 03/12/2021, 18:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan Indonesia di Osaka University berhasil menyusun peta kimia pada tempe. Profil kimiawi tempe yang diproduksi di Indonesia yang dibuat ini juga dibandingkan dengan tempe yang dibuat di Jepang.

Tempe adalah makanan khas Indonesia, yang tengah mendapatkan perhatian peneliti di berbagai belahan dunia karena popularitasnya sebagai superfood.

Di Indonesia pun, manfaat tempe menjadi superfood yang bersumber dari fermentasi kedelai paling mudah didapatkan dan paling banyak dikonsumsi masyarakatnya.

Dengan disusunnya peta kimia tempe atau profil senyawa-senyawa kimiawi yang terkandung dalam tempe ini bisa menjadi pembelajaran baru dan menarik untuk diketahui.

Menurut Della Rahmawati, yang juga seorang dosen teknologi pangan di Swiss German University di Tangerang, kandungan tempe belum pernah dipetakan secara lengkap, khususnya profil senyawa-senyawa metabolit kimiawi di dalamnya. 

Baca juga: Riset Temukan, Bakteri di Tempe Tingkatkan Kesehatan dan Cegah Diare

 

Penelitian ilmuwan Indonesia yang berhasil menyusun peta kimia tempe ini telah diterbitkan pada Journal of Bioscience and Bioengineering.

Melalui studi metabolomik bersama Dr Sastia Prama Putri serta Prof Eiichiro Fukusaki dari Osaka University dan juga Prof Made Astawan dari IPB, Della berhasil memetakan 83 senyawa metabolit yang terkandung di dalam superfood tempe.

“Beberapa senyawa yang menarik dari hasil analisa menggunakan GC-MS adalah asam amino esensial seperti Histidine dan lisin yang merupakan asam amino penting untuk perkembangan anak dan 3,4-Dihydroxy benzoate yang merupakan salah satu senyawa polyphenol yang berfungsi sebagai antioksidan penting untuk kesehatan," jelasnya.

Senyawa kimiawi lain dalam profil kimia tempe yakni histidine, yakni asam amino yang sangat penting untuk anak-anak, karena ia memiliki peran dalam perkembangan serta pemeliharan berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan saraf.

Dalam peta kimia tempe ini juga terdapat lisin, yakni merupakan asam amino yang penting dalam memproduksi hormon pertumbuhan, meningkatkan kekuatan otot, membantu prosees penyembuhan luka dan mengatur kadar gula darah.

Baca juga: Riset Terbaru, Makan Tempe Bisa Cegah Pikun Akibat Alzheimer

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com