Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Bibit Siklon Tropis 94W di Perairan Kamboja Pengaruhi Cuaca Indonesia

Kompas.com - 30/11/2021, 08:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis 94W di Perairan Selatan Kamboja, dan akan berdampak terhadap cuaca ekstrem di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 94W itu terbentuk di sekitar Laut China Selatan sebelah selatan Kamboja, tepatnya di posisi 7.1derajat  LU, 104.5 derajat BT.

Berdasarkan analisis terbaru tanggal 29 November 2021, angin maksimum di sekitar Bibit Siklon Tropis 94W mencapai 15 knot  atau sekitar 27.78 km/jam dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1008mb.

"Sistem Bibit Siklon Tropis 94W bergerak ke arah barat dan menjauhi wilayah Indonesia, dan dalam 24 jam kedepan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/11/2021) malam.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Ia menjelaskan, suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

Diketahui bahwa keberadaan bibit siklon tropis 94W ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).

Konvergensi tersebut memanjang dari wilayah Vietnam bagian selatan hingga Teluk Thailand yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sistem dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Sistem ini juga memicu pola anomali kecepatan angin di lapisan bawah atmosfer (low level jet) hingga mencapai lebih dari 25 knot di sekitar wilayah Teluk Thailand.

Kendati konvergensi dan low level jet tersebut ada di sekitar wilayah Vietnam dan Teluk Thailand, ternyata bibit siklon tropis 94W ini memiliki pengaruh dampak secara tidak langsung terhadap wilayah Indonesia.

"Dalam 24 jam kedepan bibit siklon tropis 94W ini dapat memberikan dampak tidak angsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," ujarnya.

Dampak untuk Indonesia

Adapun, berikut beberapa dampak tidak langsung yang bisa terjadi dan wilayah terdampaknya.

1. Potensi hujan intensitas sedang- lebat

Berdasarkan catatan BMKG, dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 94W berupa potensi hujan intensitas sedang hingga lebat ini berpeluang tinggi terjadi di beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

Di antaranya seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau.

2. Gelombang tinggi

Tinggi gelombang yang bisa mencapai 1,25 - 2,50 meter dengan tingkat moderate berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Anambas dan Natuna.

Sedangkan, tinggi gelombang dengan tingkat rough sea atau kategori tinggi 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.

Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Paddy Punah, tapi Masih Harus Antisipasi Cuaca Ekstrem

Saran keselamatan BMKG

Guswanto mengatakan, BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan siklon tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.

Sehingga, terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:

  1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
  2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
  3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir, bandang, banjir pesisir (rob), tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com