Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Siklon Tropis Paddy Punah, tapi Masih Harus Antisipasi Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 24/11/2021, 16:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa siklon tropis Paddy telah punah hari ini, Rabu (24/11/2021).

Sebelumnya, BMKG telah merilis sejumlah informasi analisis dan prediksi perkembangan siklon tropis Paddy yang berpengaruh dan berdampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi cuaca dan gelombang di wilayah Indonesia sejak awal perkembangan sistemnya masih dalam tahapan bibit siklon.

Sebagai informasi, bibit siklon tropis Paddy yang sebelumnya dinamai dengan Sistem 90S diidentifikasi mulai muncul sejak tanggal 17 November 2021 yang kemudian mengalami peningkatan menjadi sistem Siklon Tropis Paddy mulai tanggal 22 November 2021. 

Baca juga: BMKG Sebut Angin Kencang di Jakarta akibat Siklon Tropis Paddy

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto sebelumnya mengatakan, sistem siklon tropis Paddy secara umum menunjukkan pergerakan sistem yang semakin menjauhi wilayah Indonesia ke arah tenggara hingga selatan kemudian ke arah barat hingga barat daya di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa.

Namun dalam keterangan resmi terbarunya, Guswanto menyebutkan bahwa berdasarkan analisis hari ini, 24 November 2021, sistem siklon tropis Paddy berada di posisi 13,8 LS dan 106,9 BT diidentifikasi telah melemah intensitasnya dan dinyatakan punah.

Kemudian, sistem ini pun berubah menjadi sistem Ex-Tropical Cyclone yang dikategorikan sebagai Tropical Low.

Dalam kategori Tropical Low ini, diketahui bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya kurang dari 35 knot atau 35 kilometer per jam.

"Suatu kriteria bahwa sistem dikategorikan sebagai Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam)," kata Guswanto.

Ia menambahkan, hingga dua hari kedepan, sistem Ex-TC Paddy diidentifikasi masih persisten di Samudera Hindia Selatan Jawa dengan pergerakan sistem ke arah barat hingga barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia disertai dengan intensitas sistem yang semakin melemah.

Dengan hasil analisis atau perkembangan terbaru dari siklon tropis Paddy yang telah punah ini, pengaruh terhadap cuaca dan gelombang tinggi di Indonesia tidak begitu signifikan seperti dua hari sebelumnya ini.

Termasuk, fenomena angin kencang sebagai dampak tidak langsung dari keberadaan TC Paddy sebelumnya di wilayah Banten dan Jakarta yang terjadi pada tanggal 23 November 2021 sudah mulai berkurang dan tidak signifikan dalam 24 jam kedepan.

"Dengan punahnya kategori siklon tropis Paddy mulai hari ini, maka keberadaan sistem Ex-TC Paddy tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kondisi cuaca secara umum di wilayah Indonesia," jelasnya.

Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk mengantisipasi dampak buruk dari potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di musim hujan ini.

Baca juga: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat akibat Dampak Siklon Tropis Paddy

Berikut beberapa tindakan dan antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

  1. Terus mewaspadai kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor.
  2. Melakukan antisipasi dengan memotong dahan dan ranting pohon yg sudah rapuh atau lapuk dan menguatkan atap rumah ataupun tegakan, tiang-tiang, baliho untuk menghindari adanya korban dan kerusakan lainnya.
  3. Terus memonitor informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG yang lebih rinci dan detail hingga level kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com