Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan Total?

Kompas.com - 19/11/2021, 18:32 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dilansir dari Earth Sky, Jumat (18/1/2019) ketika cahaya kemerahan memasuki atmosfer, cahaya tersebut dibelokkan (dibiaskan) ke permukaan bumi.

Kemudian dibelokkan lagi saat keluar dari Bumi. Pembelokan ganda ini mengirimkan cahaya kemerahan ke bulan selama Gerhana Bulan Total berlangsung.

Selain itu, matahari terbit dan terbenam yang berwarna kemerahan juga disebabkan karena hal yang sama.

"Bila matahari lebih tinggi di langit pada siang hari, cahaya merah langsung menembus ke tanah. Sementara cahaya biru tersebar yang lebih mungkin berada di garis pandang Anda," ujar astronom sekaligus direktur Planetarium Abrams di Michigan State University, Shannon Schmoll.

"Saat matahari terbenam, karena (posisi) matahari lebih rendah di langit, cahaya merah melewati garis pandang Anda, sementara cahaya biru menyebar menjauh darinya," lanjutnya.

Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian Terlama, Ini Daftar Wilayah Indonesia yang Bisa Mengamatinya

 

Bulan akan berubah warna dalam tahapan yang berbeda saat Gerhana Bulan Total. Perubahan warna bisa dari abu-abu muda menjadi oranye atau kuning.

Menurut NASA, keadaan atmosfer juga dapat memengaruhi tingkat kecerahan warna. Misalnya, partikel ekstra di atmosfer, seperti abu dari kebakaran hutan besar atau letusan gunung berapi dapat menyebabkan bulan tampak lebih gelap.

Sementara itu, bulan tidak selalu sepenuhnya tertutupi bayangan Bumi.

Selama gerhana bulan sebagian, matahari, Bumi, dan bulan sedikit tidak sejajar. Sehingga bayangan Bumi hanya menutupi sebagian bulan.

Bagi Anda yang ingin melihat Gerhana Bulan Total selanjutnya, berdasarkan laporan NASA, akan ada dua gerhana bulan yang akan terjadi di tahun 2022, yaitu pada 16 Mei 2022 yang dapat dilihat di Amerika, Eropa, dan Afrika.

Serta pada 8 November 2022 mendatang yang akan terlihat di Asia, Australia, Pasifik, dan Amerika.

Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini, Catat Waktu Puncaknya di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com