Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab ISPA, Gejala, Pencegahan, dan Waktu Tepat ke Dokter

Kompas.com - 29/10/2021, 12:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Ada gejala atau tanda lain yang perlu diperhatikan yaitu, warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.

Anda juga perlu memperhatikan gejala sinusitus seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan kadang-kadang rasa sakit dan demam. 

Kapan harus ke dokter?

Jika sudah berusaha minum obat, tetapi belum sembuh juga, maka Anda harus segera menghubungi dokter jika sudah memiliki kondisi berikut.

1. Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa

Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa. Bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada saluran pernapasan atas. Sebab, mungkin terdapat adanya infeksi yang berpotensi lebih serius seperti influenza, pneumonia, atau bronkitis akut.

Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, hamil, atau penderita asma harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sesak napas.

2. Mual, muntah, diare bersamaan

Mual, muntah, dan diare terjadi pada waktu yang bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas yang tidak kunjung sembuh.

3. Bayi demam

Bayi yang berusia kurang dari tiga bulan yang mengalami demam harus diperiksa langsung oleh dokter karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan bisa terjadi infeksi lainnya.

4. Pasien yang kekebalan tubuh berkurang karena obat dan mengalami demam

Pasien yang kekebalan tubuhnya berkurang karena obat atau penyakit harus menghubungi dokter jika mereka mengalami demam. Sebab,  hal itu nampaknya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.

5. Pilek lebih dari seminggu

Karena pilek pada umumnya sembuh dalam waktu seminggu, jika tidak sembuh dalam jangka waktu tersebut, mungkin menjadi indikasi agar Anda berkonsultasi dengan dokter.

Pencegahan ISPA

Selain menjaga kebersihan dan imunitas tubuh, Syahrial mengatakan, penggunaan Polyvinylpyrrolidone-Iodine (PVP-I) bisa membantu dalam mencegah terjadinya ISPA ini.

Dijelaskan Syahrial bahwa PVP-I merupakan antiseptik untuk preventif dan profilaksis ISPA.

"PVP-I memiliki efek antibakteri dan antivirus yang luas, sehingga dapat dapat mengontrol penularan ISPA melalui rongga mulut dan tenggorok," jelasnya.

Baca juga: 4 Penyakit yang Berpotensi Meningkat Saat Musim Hujan

Kegunaan PVP-I ini sendiri bermanfaat sebagai anti-bakteri karena memiliki spektrum antimikrobial luas dibanding antiseptik lain, anti-viral karena memiliki daya bunuh virus yang kuat dan bekerja cepat, serta anti-coronavirus karena dapat digunakan untuk dekontaminasi kulit.

Jika digunakan sebagai obat kumur, maka ini akan mngurangi viral loal pada hidung, nasofaring, mulut dna tenggorok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com