Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Terkini: 4 Fakta Gempa Salatiga yang Sudah Terjadi 7 Kali Susulan

Kompas.com - 23/10/2021, 15:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

3. Gempa susulan terjadi 7 kali di Salatiga

Lebih lanjut, Daryono menambahkan, hingga pagi pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan pasca terjadinya gempa utama (mainshock) magnitudo 3,0 tersebut, diikuti pula dengan 7 kali rentetan gempa susulan atau aftershock.

Adapun, kekuatan magnitudo gempa susulan ini pun cukup bervariasi yakni magnitudo M 2.9, M 2.5, M 2.5, M 2.6, M 3.0 dan M 2.7 yang terjadi pukul 06.44 WIB.

"Seluruh rangkaian rentetan gempa ini baik gempa utama (mainshock) dan 7 gempa susulannya (aftershock) berpusat di komplek Gunung Telomoyo," ujarnya.

Sebagai informasi, Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung Telomoyo memiliki ketinggian 1.894 mdpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Baca juga: Analisis Magnet Bumi di Gempa Selatan Jawa Timur, Begini Kata BMKG

 

4. Imbauan BMKG pasca-gempa Salatiga

Kendati kejadian gempa hari ini di Salatiga tidak menimbulkan tsunami dan belum terdapat laporan kerusakan ataupun korban jiwa, Kepala Stageof Sleman Ikhsan mengingatkan agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.

Terkait kejadian gempa di Salatiga ini, masyarakat diimbau untuk selalu memeriksakan dan memastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Daryono juga menambahkan, mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen dan Ambarawa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

Di antaranya seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut.

Baca juga: BMKG: Gempa Pacitan dan Yogyakarta Bukan Gempa Megathrust

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com