Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 20:49 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Kayu bajakah adalah tumbuhan asli dari Kalimantan Tengah. Suku Dayak, suku asli Kalimantan, telah menggunakan kayu ini sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.

Namun, tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan karena belum banyak yang mengetahui khasiatnya.

Berpotensi sebagai obat kanker

Pada tahun 2019, tiga orang siswa sekolah menengah atas memenangkan medali emas lomba World Invention Creativity Olimpic. Mereka mengajukan manfaat kayu bajakah sebagai potensi obat kanker.

Pada percobaan yang dilakukan, mereka menemukan bahwa kayu bajakah bisa mengobati kanker pada tikus. Efek ini merupakan hasil dari kandungan flavonoid dan saponin. Kedua zat tersebut sudah terbukti sebagai zat yang memiliki efek antikanker.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang cukup sebagai obat kanker yang efektif. Selain itu juga untuk mengetahui batas dosis dan efek samping yang mungkin timbul.

Baca juga: Obat Kanker Ini Kurangi Efek Beracun Virus Corona, Kok Bisa?

Menangkal radikal bebas

Komponen fenol yang terkandung di dalam kayu bajakah terkenal sebagai antioksidan kuat. Antioksidan memegang peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, gangguan hati, penyakit kardiovaskular, dan kanker.

Mencegah infeksi bakteri

Studi awal menunjukkan kayu bajakah memiliki efek antibakteri. Efek yang sudah diuji yaitu mencegah infeksi terhadap bakteri Escherichia coli.

Mempercepat penyembuhan luka

Kayu bajakah mengandung saponin dan tanin. Kedua zat tersebut diketahui bisa mempercepat pembekuan darah dan penyembuhan luka.

Secara umum, kayu bajakah memiliki banyak potensi besar sebagai obat tradisional yang menjanjikan. Namun, masih perlu dilakukan penelitian dan uji klinis terhadap manusia untuk menguji berbagai potensi yang terkandung di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com