KOMPAS.com - Anda tentu tak asing dengan aroma logam seperti pada uang receh. Secara medis, kondisi ini disebut dysgeusia.
Jika Anda mengalami rasa dan aroma logam pada mulut Anda, bisa jadi ada masalah kesehatan dalam tubuh Anda, tapi mungkin juga tidak.
Donald Ford, MD, MBA, Ketua Departemen Kedokteran Keluarga di Klinik Cleveland mengatakan, rasa logam dapat mengindikasikan penyakit serius, seperti masalah ginjal atau hati, diabetes yang tidak terdiagnosis, atau kanker tertentu. Tetapi sebenarnya, alasan ini jarang terjadi dan biasanya disertai dengan gejala lain.
Baca juga: 9 Penyebab Bau Mulut dan Penjelasannya Menurut Sains
Jika Anda dalam kondisi sehat, penyebab rasa logam di mulut biasanya tidak berbahaya.
“Jika rasa logam di mulut Anda adalah satu-satunya keluhan Anda, penyebabnya mungkin salah satu dari beberapa hal,” kata Dr. Ford.
Lebih lanjut Dr. Ford menjelaskan, sepuluh hal yang mungkin menjadi penyebab munculnya rasa logam pada mulut Anda. Berikut rinciannya.
Jika Anda tidak menyikat dan menggunakan benang gigi secara teratur, akibatnya bisa menjadi masalah gigi dan gusi seperti gingivitis, periodontitis, dan infeksi gigi. Infeksi ini dapat diobati dengan resep dari dokter gigi Anda.
“Rasa logam biasanya hilang setelah infeksi hilang,” kata Dr. Ford.
“Beberapa obat dapat menyebabkan rasa logam karena tubuh Anda menyerap obat dan kemudian keluar melalui air liur,” jelas Dr. Ford. Obat-obatan ini termasuk:
- Antibiotik seperti klaritromisin, metronidazol dan tetrasiklin.
- Allopurinol, obat asam urat.
- Obat tekanan darah, termasuk kaptopril.
- Lithium, yang digunakan untuk mengobati kondisi kejiwaan tertentu.
- Methazolamide, digunakan untuk mengobati glaukoma.
- Metformin, obat diabetes.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan mulut kering, seperti antidepresan, juga bisa menjadi penyebab rasa logam karena mereka menutup indera perasa Anda, yang pada gilirannya dapat memengaruhi indera perasa Anda.
Multivitamin dengan logam berat (seperti kromium, tembaga dan seng) atau obat flu (seperti pelega tenggorokan seng) dapat menyebabkan rasa logam di mulut. Begitu juga vitamin prenatal dan suplemen zat besi atau kalsium.
Biasanya, rasa tersebut akan hilang saat tubuh memproses vitamin atau obat.
“Jika tidak hilang, periksa dosis Anda dan pastikan Anda tidak mengonsumsinya terlalu banyak,” saran Dr. Ford.
Baca juga: Waspada, Begini Ciri-ciri Kanker Mulut
Dysgeusia atau rasa logam di mulut sangat umum selama kehamilan. Untuk beberapa ibu hamil, itu bisa berarti Anda mengidam es krim, sementara untuk yang lain, bisa jadi tidak dapat dijelaskan.
“Biasanya, dysgeusia paling buruk pada trimester pertama. Sehingga, saat kehamilan Anda berlanjut di trimester berikutnya, rasa logam akan memudar,” kata Dr. Ford.
Rasa logam di mulut Anda juga bisa jadi efek samping dari alergi makanan, terutama seperti kerang atau kacang pohon. Hati-hati, ini adalah tanda awal anafilaksis, yang bisa mematikan.
Jika Anda memiliki (atau menduga Anda memiliki) alergi semacam itu, bicarakan dengan dokter Anda tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi reaksi alergi — sebelum serangan alaergi datang.
Beberapa penyakit infeksi sementara dapat mengubah indera perasa Anda, yang mungkin membuat Anda merasakan logam. Berikut di antaranya:
- Pilek.
- Sinusitis.
- Infeksi saluran pernapasan atas.
Rasa tersebut biasanya hilang saat infeksi sembuh, jadi tenanglah dan cepat sembuh.
Baca juga: Gejala Kanker Mulut Mirip Sariawan, Begini Cara Mencegahnya