KOMPAS.com - Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat kasus kanker mulut 5,6 persen dari total kasus kanker.
Namun, diperkirakan akan meningkat 21,5 persen di tahun 2020 akibat kurangnya deteksi dini dan gejala yang kerap diabaikan.
Dari semua kesakitan akibat kanker, 3-4 persennya adalah porsi dari kanker mulut. Bahkan, 2-3 persen di antara kasus tersebut berujung pada kematian.
Baca juga: Waspadai Sariawan yang Lama Sembuh, Bisa Jadi Tanda Kanker Mulut
Dokter Spesialis Penyakit Mulut dari RS Mitra Keluarga Bintaro, dr Rusmawati Ruslan SpPM mengatakan, risiko kematian akibat kanker mulut seringkali disebabkan karena pasien datang ketika diagnosis penyakit sudah sangat berat. Umumnya mereka mengira luka tersebut hanya sariawan biasa.
Oleh karena itu, Rusmawati menyarankan untuk mengenali kanker mulut mulai dari gejala, pengobatan, penyebab hingga kapan Anda harus curiga dan pergi ke dokter.
Berikut beberapa gejala kanker mulut yang harus Anda waspadai:
- Sariawan lebih dari 1 bulan
- Rasa sakit di rongga mulut yang tak kunjung sembuh
- Pembengkakan pada dagu akibat pembengkakan kelenjar limfa submandibular
- Adanya rasa ganjal di tenggorokan yang tidak hilang
- Kesulitan mengunyah dan menelan
- Gigi goyang atau tanggal di sekitar tumor
- Benjolan pada leher
- Penurunan berat badan dan bau mulut
Penyebab kanker mulut
Mengenai faktor penyebab kanker mulut, Rusmawati mengakui bahwa sampai saat ini belum ada penyebab pasti kondisi kanker mulut.
"Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui pasti," kata dia.
Tetapi ada beberapa faktor risiko yang dikatakan bisa memicu terjadinya kanker mulut, yakni:
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Iritasi kronis
- Kurang menjaga kebersihan mulut
- Akibat restorasi gigi yang buruk
- Tepi gigi yang tajam
- Infeksi virus huma pappiloma virus (HPV)
Baca juga: Merokok, Faktor Risiko Terbesar Kanker Mulut