Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Sering Ngompol dan Beser, Apakah Normal? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 19/08/2021, 18:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

OAB atau beser ini menjadi tipe inkontinensia yang paling banyak dijumpai pada populasi lansia (9,4 persen) dibandingkan populasi umum (4,1 persen).

"Sebenarnya beser sendiri bisa terjadi di lintas umur. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga bisa terjadi pada pria dewasa dan usia tua," jelasnya.

Efek dampak beser dan mengompol oleh lansia

Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr dr Siti Setiati SpPD KGer M.Epid mengatakan, sebelum mengetahui efek atau risiko gangguan yang bisa dialami oleh lansia saat mengalami beser dan mengompol. 

Anda juga perlu mengetahui apa saja gejala dari kondisi kesehatan lansia ngompol dan beser ini. Di antaranya sebagai berikut.

  1. Tidak dapat menahan, mendadak atau terburu-buru ingin berkemih (urgency)
  2. Mengalami keluarnya urine yang tidak dapat dikendalikan segera setelah keinginan berkemih
  3. Meningkatnya frekuensi berkemih, biasanya 8 kali atau lebih dalam 24 jam
  4. Sering terbangun malam hari untuk berkemih, lebih dari 2 kali di malam hari (nocturia)
  5. Menunggu keluarnya urine saat berkemih (hesitancy)
  6. Aliran urine yang terputus-putus (intermittency)
  7. Menetesnya urine di akhir pancaran berkemih (terminal dribbling)
  8. Sensasi kandung kemih seperti masih terisi setelah berkemih (incomplete emptying)
  9. Mengedan saat berkemih (straining)

Baca juga: 5 Alasan Lansia Indonesia Tak Perlu Ragu Terima Vaksin Covid-19

 

"Gejala-gejala ini perlu menjadi perhatian oleh caregiver, perawat atau anggota keluarganya yang merawat itu ya, karena lansia belum tentu bisa mengontrol dan melihat kondisinya sendiri itu," kata Siti.

Lebih lanjut, Siti menjelaskan, mengetahui dan segera berkonsultasi dengan dokter menjadi hal penting untuk menghindari efek dampak yang bisa terjadi akibat gangguan beser dan mengompol tersebut.

Adapun, berbagai gejala beser dan ngompol berkaitan erat dengan hal-hal efek atau risiko gangguan berikut.

  1. Tidur malam terganggu
  2. Sulit beraktivitas dan bepergian, harus dekat toilet
  3. Rasa malu, stres dan depresi
  4. Risiko jatuh sampai dengan patah tulang
  5. Luka lecet dan ruam pada bokong dan sekitarnya
  6. Turunnya kualitas hidup

Dengan berbagai efek dampak tersebut, para ahli meminta agar tidak lagi menganggap beser dan mengompol yang dialami oleh para lansia itu adalah hal yang normal dan wajar. 

Cobalah untuk periksakan ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat membantu gangguan kesehatan lansia yang bisa mengancam kualitas hidup mereka ini.

Baca juga: Ahli Sebut Mobilitas Lansia Pengaruhi Angka Harapan Hidupnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com