KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 memang sudah dimulai di Indonesia, namun baru beberapa kelompok rentan terlebih dahulu yang diutamakan untuk menerima vaksin Covid-19, salah satunya adalah lansia.
Lansia memang memiliki risiko kematian akibat Covid-19 tertinggi dengan rasio fatalitas kasus sebesar empat kali lipat lebih tinggi.
Sekitar 50 persen dari seluruh kematian akibat Covid-19 terjadi pada lansia. Padahal jumlah lansia hanya 12 persen dari total kasus Covid-19.
Maka dari itu, percepatan vaksinasi Covid-19 pada lansia penting untuk dilakukan apalagi saat menjelang Idul Fitri.
Namun dr. Siti Nadia Tirmidzi, Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa saat ini sudah ada penurunan angka partisipasi vaksinasi lansia yang melakukan vaksinasi.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Akui Vaksinasi Lansia Relatif Lambat, Apa Alasannya?
"Sampai vaksinasi tahap kedua, baru sebanyak 21.553.118 juta lansia yang sudah melakukan vaksinasi," ungkap dr Nadia.
Strategi dan perkembangan tentang vaksinasi lansia itu diungkapkan dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia yang bertajuk Pentingnya Vaksiansi di Era Covid-19, Jumat (23/4/2021).
Lebih lanjut dr Nadia mengungkapkan terdapat beberapa faktor yag menyebabkan lambatnya vaksinasi Covid-19 pada lansia diantaranya :
"Lansia harus mendapatkan vaksinasi di mana pun tanpa dibatasi alamat KTP maupun domisili," jelas dr Nadia.
Dr. Nadia menjelaskan terdapat strategi vaksinasi Covid-19 untuk mempercepat vaksinasi lansia di Indonesia, seperti dengan mekanisme 1:2, yang berarti satu orang non-lansia dapat divaksin jika membawa dua orang lansia untuk divaksinasi.
Baca juga: Vaksinasi Lansia dan Komorbid Segera Dilakukan, Begini Aturannya