Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Satgas IDI: Vitamin D Penting, tapi Asupan yang Tinggi Berbahaya

Kompas.com - 18/08/2021, 11:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • 400 IU untuk anak hingga usia 1 tahun,
  • 600 IU untuk usia 1–70 tahun,
  • 800 IU untuk usia 70 ke atas.

"Kalau tes kadar vitamin D yang dilakukan dengan tes darah Anda normal, ya tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen," kata Prof. Zubairi.

Ini karena sebenarnya kita sudah memiliki "calon vitamin D" yang ada di bawah kulit.
Selain itu, kita sebagai orang Indonesia punya keuntungan mendapat sinar matahari cukup sepanjang tahun yang dapat mengaktifkan calon vitamin D tersebut.

"Sehingga, kalau tubuh kita terpapar sinar matahari sedikit saja, maka hal itu sudah mencukupi kebutuhan vitamin D," ujar Zubairi.

"Maka, sekali lagi. Tidak perlu suplemen yang berlebihan. Ya, namanya suplemen, kan sebetulnya tidak diperlukan. Bisa juga didapat dari susu atau kuning telur."

Hal yang perlu digarisbawahi adalah hindari konsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi, apalagi melebihi 4 ribu IU per hari.

Konsumsi vitamin D dosis tinggi berisiko menyebabkan gangguan kesehatan. Bahkan risiko jangka panjangnya berisiko besar merusak ginjal.

Keracunan vitamin D

Lalu, apa gejala keracunan akibat dosis suplemen vitamin D yang berlebihan?

Prof Zubairi mengatakan, umumnya gejala yang muncul dari keracunan dosis suplemen vitamin D adalah muntah, mual, sakit perut, atau sariawan.

Diberitakan Kompas.com pada 14 Juli 2021, keracunan vitamin D dapat terjadi ketika kadar darah meningkat di atas 150 ng/ml.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com