Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2021, 10:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Asal-usul dua kalimat dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat sejarah menarik. Sebab, awalnya teks proklamasi yang disiapkan adalah naskah Piagam Jakarta yang cukup panjang.

Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Isi teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sangatlah singkat. Namun, ada sejarah menarik di balik perumusan naskah tersebut.

Sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/8/2021) mengatakan saat penyusunan dan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, pada saat itu naskah awalnya belum ada.

Lantas, dari mana asal-usul dua kalimat bersejarah dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu?

"Sebetulnya teks (naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia) itu sudah disiapkan, yang dimaksudkan dengan teks proklamasi itu adalah naskah Piagam Jakarta," ungkap Bondan.

Baca juga: Kisah Persiapan Proklamasi Kemerdekaan yang Serba Terburu-buru, dari Teks hingga Cari Mikrofon

 

Asal-usul dua kalimat bersejarah dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu, sebelum perumusan naskah, kala itu Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pemuda, Bondan mengatakan kala itu PPKI belum sempat mengadakan sidang.

Upaya para pemuda membawa dua tokoh penting dilakukan karena dikhawatirkan akan terjadi revolusi Jakarta.

Kemudian, Soekarno menanyakan, adakah yang mengingat bunyi Piagam Jakarta. Namun, para tokoh penyusun naskah proklamasi itu pun tak ada yang mengingatnya.

Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo, selanjutnya merumuskan bersama teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Teks proklamasi tersebut ditulis oleh Soekarno, karena para tokoh yang hadir kala itu menilai bahwa tulisan Bung Karno dianggap paling bagus.

"Namun yang mendikte kata-kata dalam teks tersebut adalah Hatta. Sebab menurut Soekarno, gaya bahasa Hatta yang terbaik. Tetapi ia (Hatta) juga lupa isi Piagam Jakarta," ungkap Bondan.

Bondan mengungkapkan, hanya ada dua kalimat dalam naskah teks proklamasi Indonesia saat itu.

Asal-usul dua kalimat dalam perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu muncul, karena saat itu Bung Hatta hanya mengingat kalimat terakhir dari naskah Piagam Jakarta yang kemudian.

Baca juga: 17 Agustus, Ternyata Ada Momentum Penting Selain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com